Pedagang Gorengan Menangis Haru Saat Didatangi Kapolsek 'Ganteng', Ternyata Gara-gara Ini

Berbagi kepada tukang becak, pedagang hibgga penjual koran yang berada di depan kori kamandungan.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 22 Juli 2021 | 11:53 WIB
Pedagang Gorengan Menangis Haru Saat Didatangi Kapolsek 'Ganteng', Ternyata Gara-gara Ini
Kapolsek Pasar Kliwon AKP Achmad Riedwan Prevoost keliling mengendarai sepeda motor dengan membawa bronjong, Rabu (21/7/2021) sore. 

SuaraSurakarta.id - Gotong-royong dilakukan berbagai pihak untuk membantu masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM Darurat.

Seperti diketahui, kebijakan yang sudah berlangsung sejak 3 Juli lalu diperpanjang hingga 25 Juli mendatang dengan harapan pandemi Covid-19 semakin menurun di Tanah Air.

Langkah membantu sesama juga dilakukan Kapolsek Pasar Kliwon AKP Achmad Riedwan Prevoost keliling mengendarai sepeda motor dengan membawa bronjong, Rabu (21/7/2021) sore. 

Dalam bronjong, terdapat ratusan paket sembako dan makanan yang akan dibagikan ke tukang becak, tukang sapu, dan masyarakat lain di Kawasan Pasar Kliwon. 

Baca Juga:Muncul Aksi Tolak PPKM, Mardani: Tanda Pemerintah Gagal Edukasi Kebijakan ke Masyarakat

Sosok berparas ganteng itu berangkat dari Mapolsek Pasar Kliwon dengan menata paket sembako dan makan siang menuju daerah sekitar Kraton Kasunanan Surakarta. 

Di sana, dia berbagi kepada tukang becak, pedagang hibgga penjual koran yang berada di depan kori kamandungan.

Setelah itu, mantan Kapolsek Jaten Karanganyar itu bergeser di depan Masjid Agung Kraton Kasunanan Surakarta bertemu dengan juru parkir dan beberapa tukang becak. 

Selesai membagikan, dia berbagi di Jalan Pakoe Boewono. Dia bertemu dengan tukang sapu yang sehari-hari membersihkan jalan tersebut. 

Di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di depan Benteng Vastenburg dia bertemu penjual makser bernama Warsito. 

Baca Juga:Soal PPKM Level 4, DPR: Harus Ada Evaluasi Komprehensif, Jangan Cuma Gonta-ganti Istilah!

Dalam hal tersebut Kapolsek sempat melakukan interaksi dengan pedagang masker itu.

"Ini berapa satunya?," tanya Prevoost. 

"Rp 1.000, pak," jawab Warsito. 

"Kalau semuanya berapa, pak?," tanya Prevoost lagi. 

"Rp 32.000, pak," jawabnya. 

"Saya beli Rp 100 ribu boleh?," ungkapnya. 

"Telalu mahal," terangnya. 

Prevoost akhirnya memborong semua masker yang dijual oleh Warsito. Warsito tampak senang dan terharu dagangannya diborong. 

"Dapat sembako sama diborong ini. Seneng, dagangan diborong sama pak polisi ini," jelasnya. 


Dia bercerita, sehari hanya kadang laku 2, kadang 5, dan kadang juga laku semua. 

Sementara nada yang sama juga diutarakan pedagang koran keliling, Gunawan. Ia mengaku senang dengan diberikan bantuan oleh sosok Kapolsek Pasar Kliwon tersebut. 

Gunawan mengaku sepi pembeli. Pasalnya, jalan dan tempat yang biasa dirinya keliling koran ditutup selama PPKM Darurat.

"Sepi kok mas, Pasar Klewer dan sepanjang jalan biasa saya keliling jualan koran ditutup karena PPKM".

Diranya juga berharap kepada pemerintah untuk jangan memperpanjang lagi aturan PPKM Darurat ini. 

"Semenjak PPKM Darurat ini, jualan koran saya jadi sepi. Semua jalan ditutup. Dagangan masih utuh", tutup, Gunawan.

Sementara itu, AKP Achmad Riedwan Prevoost menyampaikan, pihaknya membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak PPKM Darurat. 

"Kita bagikan secara door to door. Semoga ini bisa membantu masyarakat yang sedang menjalani PPKM Darurat," jelasnya. 

Dia menyampaikan, sasaran pembagian ini adalah pedagang, buruh harian lepas, tukang becak, dan sebagainya. 

"Kita juga menyasar rumah-rumah yang secara ekonomi masih di bawah," tandasnya. 

Kontributor : Budi Kusumo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak