"Ya para kerabat keraton, sekarang masih membeli atau pesan tempat saya mas. Beliaunya dari dulu apalagi kalau mau lebaran", ujar dia.
Selain itu, pemasarannya Hari mengaku saat ini dibantu dengan anaknya, dan pembelinya juga kaum milenial.
"Kita juga merambah medsos, tapi anak saya yang mengurusi. Banyak juga yang pesan lewat media sosial mas. Pembelinya kebanyakan anak muda," tuturnya.
Pemasaran via dunia maya itu memang sengaja dilakukan Hari, karena di era sekarang penjualan lebih banyak laku dan dikenal lewat media sosial.
Baca Juga:Pemberangkatan Haji 2021 Batal, Ribuan Calhaj dari Solo dan Sukoharjo Gigit Jari
Dengan bahan herbal, seperti kencur, jahe dan kunyit serta gula jawa, Hari membuat dua macam isi literannya, dari yang isi 300 ml dan 150 ml. Untuk harganya, masyarakat cukup merogoh kocek Rp10 ribu dan Rp14 ribu.
Sementara, Dimas, pelanggan minuman beras kencur, mengaku sering mengkonsumsi minuman herbal tradisional itu berawal dari orang tuanya sejak dulu berlangganan beras kencur di tempat ini
Dirinya mengaku jika sering membeli beras kecur buatan Hari, yang beralamat di Kampung Tamtaman Gang ll, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ini.
"Kalau saya lebih sering saya minum di tempat ini, sambil bersantai setelah seharian kerja," paparnya.
Ia juga menambahkan, jika lebih segar dikonsumsi pada sore hari menggunakan es batu.
Baca Juga:Ada Bonus Jika Masyarakat Antar Lansia ke Lokasi Vaksin Covid-19 di Solo, Apa Itu?
"Kalau saya lebih segar dicampur es batu mas, jadi ada rasa segar dan anget juga di tubuh. Biasanya saya kesini sama temen temen kerja gitu mas. Setelah seharian panas saat kerja dilapangan, sorenya mampir kesini minum beras kencur. Sudah langganan," kata Dimas.