SuaraSurakarta.id - Bulan Ramadhan tahun ini masih berada di tengah suasana Pandemi Covid-19. Mudik lebaran pun dilarang oleh pemerintah. Tidak itu saja, protokol kesehatan juga diawasi secara ketat.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak akan mempersulit aktivitas warga selama bulan Ramadhan, termasuk kaitannya dengan kegiatan mudik.
"Mengenai larangan mudik ini sebetulnya saya sendiri tidak melarang, tidak membatasi aktivitas warga, tetapi kalau larangan untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) wajib," kata Gibran dilansir dari ANTARA di Solo, Rabu (14/4/2021).
Bahkan, Pemkot Surakarta akan memberikan sanksi kepada ASN yang tetap melakukan mudik Lebaran.
Baca Juga:ASN Kota Bekasi Dilarang Mudik
Meski demikian, ia tidak membatasi warga luar Kota Solo yang datang karena ada keperluan penting.
"Kalau pendatang ya 'monggo' (silakan), kalau ada acara penting. Asalkan kalau sampai Solo dalam keadaan sehat, wajib bawa hasil tes PCR (tes usap)," katanya.
Pihaknya akan tetap menerapkan program Jogo Tonggo untuk mengantisipasi masuknya masyarakat luar kota selama periode Ramadhan dan Lebaran.
"Peran Jogo Tonggo pasti, PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro kan efektif sekali. Kita bisa mengecek sampai tingkat RT/RW, berapa rumah, berapa KK (Kepala Keluarga) yang kena (terpapar Covid-19, red.)," katanya.
Ia mengatakan jika diketahui ada pemudik yang positif terpapar Covid-19 maka akan langsung dikarantina di tempat yang sudah disediakan oleh Pemkot Surakarta.
Baca Juga:Katahuan Ugal-ugalan, Sopir BST akan Ditindak Tegas Oleh Gibran
Disinggung mengenai kemungkinan adanya pemudik yang nekat datang, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat lebih menahan diri.
- 1
- 2