Astaga! Puluhan Santri Ponpes di Solo Terpapar Covid-19

Mereka akhirnya dikirim ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, guna menjalani karantina karena terpapar Covid-19.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 30 Maret 2021 | 22:18 WIB
Astaga! Puluhan Santri Ponpes di Solo Terpapar Covid-19
Ilustrasi pandemi Covid-19 di dunia. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraSurakarta.id - Puluhan santri dari salah satu pondok pesantren atau ponpes di Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, Solo, diketahui terpapar Covid-19.

Mereka akhirnya dikirim ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, guna menjalani karantina karena terpapar Covid-19.

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo, mengatakan puluhan santri itu diboyong ke asrama haji pada Sabtu (27/3/2021).

Usia para santri itu berkisar 13 tahun-15 tahun. Ponpes tersebut telah ditutup sementara sehingga tidak ada aktivitas pembelajaran untuk sementara waktu. Hal itu untuk menghentikan persebaran Covid-19 di ponpes wilayah Solo itu.

Baca Juga:Laga Hidup Mati Lawan Persija, Bhayangkara Solo FC: Fokus Poin Penuh!

“Jumlah santriwati yang karantina di Asrama Haji Donohudan ada 37 orang, satu orang dirawat di RS PKU Muhammadiyah. Kami sudah memberikan penjelasan kepada pengelola ponpes, karena masih ada santri di sana. Kemungkinan akan ada tracing lanjutan,” katanya kepada wartawan, Selasa.

Ari menyebut tidak ada karantina wilayah, namun hanya karantina lokal area ponpes. Petugas dari kecamatan mengirim logistik harian seperti prosedur yang sudah ditetapkan. Santri-santri tersebut mayorits berasal dari luar kota.

Dihubungi terpisah, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menjelaskan hampir seluruh santri di ponpes tersebut telah menjalani uji usap (swab) dari Dinas Kesehatan.

Para santri ponpes di Kauman, Solo, yang positif langsung isolasi di Asrama Haji Donohudan. Kendati tambahan kasus dari ponpes itu mencapai puluhan orang, hal itu tidak berdampak signifikan terhadap persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) Kota Solo.

"Ponpes itu punya protap [pendidikan] sendiri. Mirip seperti indekos atau dormitory. Jadi bukan seperti sekolah pada umumnya yang dibatasi jam pertemuannya,” ungkap Ahyani.

Baca Juga:Klaster Takziah Blekik Tambah Lagi, 53 Orang Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak