IDI: Vaksin Sinovac Belum Aman untuk Anak-anak

IDI mengemukakan vaksin Sinovac belum dipastikan aman bagi kelompok usia anak-anak sebab masih dalam penelitian.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 Maret 2021 | 11:45 WIB
IDI: Vaksin Sinovac Belum Aman untuk Anak-anak
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 yang akan disuntukkan kepada warga lanjut usia (lansia) saat vaksinasi COVID-19 dengan sistem 'drive thru'di area parkir Hall C JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSurakarta.id - Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Iris Rengganis mengemukakan vaksin Sinovac belum dipastikan aman bagi kelompok usia anak-anak sebab masih dalam penelitian.

Pernyataan tersebut disampaikan Iris terkait klaim perusahaan Sinovac bahwa vaksin COVID-19 mereka aman dan efektif untuk anak-anak usia 3-17 tahun.

"Belum bisa dikatakan demikian (aman), masih penelitian," kata Iris Rengganis di Jakarta, Kamis (25/3/2021) seperti dilansit Antara.

Iris mengatakan vaksin untuk kelompok anak dan remaja saat ini telah memasuki tahap uji klinik fase 3. Saat ini sejumlah pihak sedang meneliti keamanan vaksin COVID-19 untuk anak pada rentang usia di bawah 16 tahun.

Baca Juga:Ragu Menyusui Usai Vaksinasi Covid 19, Ini Penjelasannya!

"Kita masih menunggu. Saya juga pernah baca yang remaja ada salah satu vaksin yang 16 tahun mulainya dari remaja," katanya.

Iris menambahkan penggunaan vaksin untuk kelompok anak harus dilakukan secara bertahap, karena usia anak rentan terhadap penularan COVID-19.

"Usia anak justru perlu divaksin, tapi untuk penelitian pun lebih hati-hati, makanya diambil usia aman 18 hingga 59 tahun," katanya.

Direktur medis Sinovac, Gang Zeng, mengatakan uji klinis tahap awal dan menengah dari 550 lebih subjek menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan.

Dua penerima vaksin usia tiga tahun dan enam tahun mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin.

Baca Juga:Kuota Vaksinasi Covid-19 di GMM Sudah Terpenuhi

“Sementara subjek uji coba lainnya mengalami gejala ringan. Ini menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan akan menghasilkan respons imun yang berpotensi berguna terhadap SARS-CoV-2, tentu sangat disambut baik,” kata Zeng dalam siaran pers.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini