SuaraSurakarta.id - Universitas Sebelas Maret (UNS) memasuki usia yang tak muda lagi. Pada Dies Natalis ke-45, diharapkan bisa berkembang dan membuat inovasi baru di tengah Pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada sambutan melalui virtual dalam acara Dies Natalis ke-45 UNS di Solo, Jumat (12/3/2021).
Presiden Jokowi meminta Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan perubahan demi mengikuti zaman di era pandemi COVID-19.
"Dalam dunia yang cepat berubah saat ini, kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci untuk memenangkan kompetisi," kata Presiden dilansir dari ANTARA.
Baca Juga:Saran Refly Harun ke Jokowi Terkait KSP Moeldoko di Kemelut Demokrat
Ia mengatakan seluruh pihak tidak boleh terjebak dengan cara biasa-biasa saja dan tidak boleh disandera oleh rutinitas yang biasa. Menurut dia, cara baru harus dikembangkan untuk mampu mengikuti zaman.
"Pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita untuk mendobrak cara lama, yang dulu dianggap tabu sekarang jadi cara hidup baru. Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang semua institusi harus melakukannya," katanya.
Selain itu, katanya, ukuran kinerja harus diubah termasuk cara-cara penganggararan yang juga harus diubah. Untuk program kerja baru juga harus diperkenalkan.
"Bagi pelaku startup, cara baru tersebut sudah menjadi landasan mereka sejak awal, tetapi bagi institusi yang sudah berusia 45 tahun, saya tahu seringkali tidak mudah untuk memperkenalkan cara baru," tuturnya.
Menurut dia, tidak mudah untuk melakukan disrubsi diri sendiri, padahal jika tidak berani mendisrubsi diri, akan didisrubsi oleh zaman yang sedang berubah dengan cepat.
Baca Juga:Heboh Tarian Petruk Sambut Jokowi, Rizal Ramli: Butet Sudah Jahil Lagi
"Di hari ulang tahun yang ke-45 ini, saya yakin UNS sedang mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan besar. Untuk mengembangkan IPTEK yang sesuai dengan tuntutan zaman, untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan masa depan," katanya.
Ia mengatakan saat ini pasar tenaga kerja sedang mengalami perubahan yang sangat drastis. Banyak jenis pekerjaan lama yang hilang dan tidak lagi dibutuhkan.
"Ini membutuhkan perubahan program studi, perubahan kurikulum, perubahan karakter dosen. Revolusi industri jilid ke-4 telah berbuat banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah, pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja agenda riset harus banyak melakukan perubahan," ujarnya.
Oleh karena itu, Presiden meminta kepada UNS untuk terus berkreasi dan berinovasi untuk menjawab tantangan kemajuan bangsa tersebut.