SuaraSurakarta.id - Pucuk kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yakni FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo segera berganti. Keduanya bakal purnatugas mulai 17 Februari mendatang setelah 8 tahun mengabdi bersama-sama.
Purnomo pun menyatakan ingin istirahat dari dunia perpolitikan dan memilih menghabiskan waktiu bersama keluarga sekaligus mengurusi bisnis dan usaha.
Berbagai pihak berspekulasi jika keengganan Achmad Purnomo kembali ke dunia politik salah satunya kapok gagal mendapat rekomendasi di Pilkada Solo 2020.
“Saya tidak akan ke politik lagi. Saya hanya mau kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti di Kagama, PMI, Amal Sahabat dan organisasi lainnya. Saya juga akan kembali mengurusi usaha saya yang kurang mendapat perhatian selama ini,” kata Purnomo dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga:Achmad Purnomo Ungkap Momen Jelang Purnatugas Wawali Solo
Seperti diketahui, dalam Pilkada 2020, DPC PDI Perjuangan Kota Solo sedari awal tak membuka pendaftaran dan sepakat mengusung Achmad Purnomo bersama Teguh Prakosa.
Namun, Gibran Rakabuming Raka mendadak mendaftarkan diri sebagai bakal calon (balon) Wali Kota Solo melalui DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Seiring berjalannya waktu, 'tikungan' sang putra Presiden Joko Widodo membuahkan rekomendasi yang akhirnya jatuh ke Gibran sebagai balon wali kota dan Teguh Prakosa sebagai wakilnya. Pasangan itu akhirnya memenangkan Pilkada lalu dan segera menunggu pelantikan.
Purnomo mengaku ingin memanfaatkan waktunya agar lebih akrab dengan anggota keluarganya. Apalagi dia sudah mempunyai delapan cucu dari empat anaknya yang sudah berkeluarga semua dan tingal di rumah masing-masing.
“Setelah purnatugas nanti saya dan istri akan tetap tinggal di Solo di Jl. Bhayangkara. Kalau anak-anak kan sudah tinggal di rumah sendiri-sendiri. Rencana rumah saya nanti untuk posko kegiatan-kegiatan sosial, seperti dulu lagi,” sambung dia.
Baca Juga:Ide Jokowi, Polemik Masjid Taman Sriwedari Jadi Tantangan Gibran
Achmad Purnomo mengaku tidak sedih harus mengakhiri karir politiknya di eksekutif saat ini. Sebab menurut dia kiprahnya di dunia politik dilatarbelakangi semangat pengabdian. Tapi ketika kenyataan berkata dirinya harus menyudahi pengabdiannya, dia ikhlas.
“Tidak sedih. Wong saya tidak punya ambisi. Saya ambisi pengabdian. Realitanya begini. Saya terima dengan ikhlas. Saya akan tetap mengabdi untuk masyarakat. Bila diminta bantuan apapun, Insyaallah akan saya bantu sebisa saya,” terang dia.
Sepak terjang Purnomo di Kota Bengawan selama ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Tampil sebagai cawali Solo pada Pilkada 2005 dia yang berpasangan dengan Istar Yuliadi, Achmad Purnomo meraih suara terbanyak kedua setelah pasangan Jokowi-Rudy.