Banjir 2007 Momen Tak Terlupakan Wali Kota Solo, Alasannya Bikin Trenyuh

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo segera purnatugas 16 Februari mendatang. Sosok yang akrab disapa Rudy itu sudah sekitar 15 tahun jadi pemimpin du Bumi Bengawan.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 09 Februari 2021 | 10:07 WIB
Banjir 2007 Momen Tak Terlupakan Wali Kota Solo, Alasannya Bikin Trenyuh
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat meninjau progres pembangunan Stadion Manahan. [Suara.com/Ari Purnomo]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo segera purnatugas 16 Februari mendatang. Sosok yang akrab disapa Rudy itu sudah sekitar 15 tahun jadi pemimpin du Bumi Bengawan.

Rinciannya, tahun 2005-2012 dia menjadi Wakil Wali Kota Solo mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebelum jadi Gubernur DKI.

Sementara sejak 2012 hingga saat ini, Rudy jadi orang nomor satu di Solo didampingi Achmad Purnomo.

Belasan tahun mengabdi untuk Kota Solo, beragam cerita, pengalaman, dan suka-duka sudah dialami politisi PDI Perjuangan tersebut.

Baca Juga:Kontes Ikan Cupang di Solo Dibubarkan Polisi, Ternyata Ini Faktanya

Saat disodori pertanyaan SuaraSuarakarta.id berkait momen tak terlupakan, Rudy dengan tegas menyebut banjir besar yang melanda Solo 2007 silam.

Seperti diketahui, wilayah Sungai Bengawan Solo di Kota Solo dan sekitarnya meluap dan terjadi banjir besar yang merendam ribuan rumah pada akhir Desember 2007. Bahkan tinggai air hingga mencapai 3 meter.

Tak hanya rumah, sejumlah jalan serta jembatan penghubung antardaerah ditutup karena terendam air. Sebut saja jembatan Mojo yang menghubungkan Semanggi dengan Mojolaban, hingga kawasan Jurug.

"Momen yang paling tidak terlupakan ya banjir 2007 itu. Saya berhasil mencari anggaran ke pusat dan mendapatkan Rp 53 miliar untuk merelokasi 1.571 KK di bantaran sungai," ungkap Rudy saat menghadiri malam tirakatan Hari Pers Nasional (HPN) di Monumen Pers Nasional, Solo, Senin (8/2/2021) malam.

Bukan tanpa sebab Rudy memilih musibah itu sebagai momen tak terlupakan. Menurutnya, dia berkaca pengalaman hidup yang dirasakan sejak kecil berkaitan dengan penggusuran.

Baca Juga:Brak! Video Detik-detik Pemulung Tersangkut Rel dan Tertabrak Kereta Api

"Selama hidup saya mulai usia 5 hingga 15 tahun, saya pernah tergusur tiga kali tanpa mendapatkan ganti rugi," ungkapnya.

Berita Terkait

"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? "

deli | 14:56 WIB

Hadir dalam Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudyatmo didampingi jajaran pengurus dan Ketua DPD II Partai Golkar Solo, Sekar Tanjung juga didampingi pengurus.

surakarta | 10:49 WIB

Terbaru, Gibran dituduh murtad dan didoakan masuk neraka jahanam usai kembali menghias Kota Solo dengan miniatur stupa untuk merayakan Hari Waisak Nasional tahun ini.

sumatera | 14:47 WIB

Gibran Rakabuming memberikan respons dengan mempertanyakan hendak pergi ke mana.

sumatera | 14:22 WIB

Gibran dan Puan nampak duduk berhadapan dengan makanan sudah tersaji di hadapan mereka.

mamagini | 09:25 WIB

News

Terkini

Gibran mengakui kena marah saat menertibkan baliho atau spanduk tersebut.

News | 18:37 WIB

Sesosok mayat ditemukan warga di tempat pemakaman umum (TPU) dalam posisi menggantung.

News | 13:30 WIB

Kapolresta menjelaskan untuk menindaklanjuti laporan ini akan melangkah dengan urut-urutan kerja berdasarkan scientific crime investigation.

News | 13:22 WIB

Nantinya, kontingen berjumlah 500 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, hingga official terbang dari Bandara Adi Soemarmo, Boyolali menuju Phnom Penh dengan pesawat carter.

News | 18:42 WIB

Pergerakan ekonomi turut menggerakkan aspirasi perusahaan, merek, maupun lembaga-lembaga untuk peduli terhadap bumi kita.

News | 16:59 WIB

Kedatangan mereka karena mengeluhkan aturan baru pembelian gas Elpiji 3 kg menggunakan syarat foto copy (FC) Kartu Keluarga (KK) dan KTP.

News | 16:40 WIB

Tersangka membunuh dengan cara memukul di bagian belakang kepala sampai tiga kali.

News | 13:29 WIB

Tersangka bernama Suyono alias Yono (50) warga Laweyan, Kota Solo diciduk usai membunuh Rohmadi alias Madun (51).

News | 13:22 WIB

Suyono memutilasi korban dan memasukkan potongan tubuh di sejumlah pastik sebelum dibuang ke sungai.

News | 12:59 WIB

Selain tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya sebuah kursi berwarna merah.

News | 12:42 WIB

Korban bernama Rohmadi alias Madun (51) warga Keprabon, Banjarsari, Solo yang sejumlah anggota tubuhnya ditemukan di sejumlah lokasi.

News | 12:21 WIB

Tim gabungan Polres Sukoharjo dan Polresta Solo yang dibackup Ditreskrimum Polda Jateng berhasil menangkap tersangka pembunuhan dan mutilasi di Solo.

News | 11:29 WIB

Kegiatan ini diyakini dapat memberi kesempatan bagi para pegolf junior untuk bersinar.

News | 20:30 WIB

Sebelumnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu lebih dulu dikabarkan merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

News | 19:16 WIB

Hal itu ditegaskan Dito usai melepas kontingen Indonesia di Pendhapi Gedhe Balai Kota Surakarta Kota Solo, Senin (29/5/2023).

News | 18:27 WIB
Tampilkan lebih banyak