Kecelakaan Maut, KA Brantas Tubruk Mobil Polisi, 3 Petugas Jadi Korban

Tiga anggota Polisi dan TNI Kabupaten Sragen dikabarkan menjadi korban dan meninggal dunia

Budi Arista Romadhoni
Senin, 14 Desember 2020 | 09:19 WIB
Kecelakaan Maut, KA Brantas Tubruk Mobil Polisi, 3 Petugas Jadi Korban
Ilustrasi kecelakaan kereta api. [AFP]

SuaraSurakarta.id - Kecelakaan maut melibatkan KA Brantas Jurusan Pasar Senen-Blitar dengan Mobil Partroli Polisi terjadi di Kabupaten Sragen pada minggu (13/12/2020) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Tiga anggota Polisi dan TNI dikabarkan menjadi korban dan meninggal dunia. 

Sebelumnya informasi yang beredar hanya menyebutkan mobil patroli milik Polsek Kalijambe terlanggar kereta api.

Dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com, mobil patroli Polsek Kalijambe Sragen itu terlanggar kereta api di perlintasan KA tanpa palang di Dukuh Siboto, RT 011, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jateng.

Dua dari ketiga personel Polri dan TNI itu dipastikan meninggal dunia. Sementara itu, satu lainnya berada dalam status belum ditemukan.

Baca Juga:KAI Telah Salurkan Rp 27 Miliar untuk Dongkrak Kesejahteraan Masyarakat

Kronologis

Kecelakaan itu bermula ketika mobil patroli Mitsubishi Strada Polsek Kalijambe yang ditumpangi dua polisi dan tentara yang sedang berpatroli, Minggu malam. Mobil patroli itu hendak menyeberang rel KA tanpa palang di Dukuh Siboto.

Sopir didiga tidak menyadari ada KA yang melaju dari arah utara menuju selatan. Kecelakaan pun tidak bisa terhindarkan.

Kerasnya benturan membuat mobil patroli terseret hingga sekitar 200 meter dan tersangkut di jembatan rel KA yang melintasi Kali Cemoro. Mobil patroli itu ringsek tidak berbentuk.

Berdasarkan laporan warga yang mengirimkan gambar dan rekaman video melalui WhatsApp Group, saat berhenti di jembatan itu, posisi mobil polisi yang tertabrak kereta api itu berada di bawah gerbong.

Baca Juga:Video Kereta Api Kacau Balau, Bikin Kita Bersyukur Hidup di Indonesia

"Saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Mobil patroli remuk. Medan relatif sulit karena berada di tengah jembatan," jelas Rus Utaryono, tokoh masyarakat di Kalijambe, dikutip dari Solopos.com, Senin (14/12/2020) pagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini