Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 26 Desember 2025 | 16:25 WIB
PB XIV Hangabehi mengenakan beskap lengkap warna putih saat salat jumat di Masjid Agung Surakarta. [Suara.com/Ari Welianto]
Baca 10 detik
  • Sinuhun PB XIV Hangabehi salat Jumat di Masjid Agung Surakarta pada 26 Desember 2025 dengan busana adat lengkap.
  • PB XIV Hangabehi telah menyelesaikan rangkaian tujuh kali salat Jumat berturut-turut di Masjid Agung Surakarta tersebut.
  • Busana adat yang dikenakan PB XIV Hangabehi disebut hanya keinginan pribadi tanpa makna khusus oleh raja.

SuaraSurakarta.id - Ada hal yang berbeda saat Sinuhun Paku Buwono (PB) XIV Hangabehi salat jumat di Masjid Agung Surakarta, Jumat (26/12/2025).

Di mana PB XIV Hangabehi bersama para pengawalnya memakai beskap lengkap warna putih dengan jarik motif parang dan blangkon. 

Bahkan berangkat dari keraton berjalan kaki dan dipayungi oleh salah satu abdi dalem. Jumlah abdi dalem atau pengawal yang mendampingi pun lebih banyak jika dibandingkan dengan hari biasa.

Biasanya Hangabehi hanya memakai batik, celana hitam dan blangkon. Sedangkan jumlah abdi dalem atau pengawal yang tidak begitu banyak.

PB XIV Hangabehi menyebut tidak ada makna apa-apa. Hanya berkeinginan saja memakai baju adat jawa ini.

"Nggak ada. Cuma ingin berkeinginan berpakaian jawa saja, sesuai dengan adat," terangnya saat ditemui, Jumat (26/12/2025).

Hangabehi mengatakan ini juga telah selesai menyelesaikan rangkaian salat jumat di Masjid Agung selama 7 kali.

"Jadi nanti selanjutnya seperti jumat biasanya, salat jumat di masjid di mana saja. Jadi ini selesai rangkaian 7 kali salat jumat di Masjid Agung," ungkap dia.

Hangabehi mengaku memang salat jumat 7 kali di Masjid Agung sebagai salah satu syarat dan ini sudah selesai.

Baca Juga: Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah

Selanjutnya salat jumat seperti biasanya, wajibnya seorang muslim khususnya seorang laki-laki.

"Sekarang sudah selesai, jumat berikutnya tinggal, ya jumat-jumat seperti biasa wajibnya orang muslim khususnya laki-laki wajib salat jumat di mana (masjid) bisa," jelasnya.

Sementara itu salah satu kerabat keraton KPH Eddy Wirabhumi menyebut harusnya dari awal malah seperti itu dan lebih bagus.

"Jadi gerasa bahwa memang, inikan beliau ini tidak bisa dilepaskan dari posisi adatnya. Kalau sekarang seperti itu, ya memang seharusnya ngono terus malahan. Bagus to," papar dia.

Menurutnya kemarin sempat disarankan sama takmir Masjid Agung, agar bisa salat jumat di masjid-masjid yang dulu dibangun oleh keraton.

"Kemarin sempat disarankan dari takmir Masjid Agung, kan keraton itu masjidnya banyak to tidak hanya di sini. Jadi akan dicoba kemudian menyambungkan kembali masjid-masjid yang memang dulu dirikan oleh keraton," ujarnya.

Load More