- Dari Loji Gandrung, kemeriahan berlanjut dengan karnaval kebudayaan menuju Balai Kota Surakarta.
- Sebanyak 30 komunitas budaya ikut serta, membawa warna tersendiri lewat penampilan khas mereka.
- Pesertanya pun beragam—mulai dari anak muda hingga seniman senior—yang sama-sama memiliki kepedulian besar terhadap keberlangsungan seni wayang dan gamelan.
SuaraSurakarta.id - Pekan Wayang dan Gamelan 2025 resmi dibuka penuh semarak di Loji Gandrung, Minggu (2/11/2025) lalu hingga sekarang.
Acara yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia ini menjadi penanda dimulainya rangkaian pelestarian warisan budaya nasional yang terus dijaga hingga kini.
Dari Loji Gandrung, kemeriahan berlanjut dengan karnaval kebudayaan menuju Balai Kota Surakarta. Sebanyak 30 komunitas budaya ikut serta, membawa warna tersendiri lewat penampilan khas mereka.
Pesertanya pun beragam—mulai dari anak muda hingga seniman senior—yang sama-sama memiliki kepedulian besar terhadap keberlangsungan seni wayang dan gamelan.
Kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan kembali wayang dan gamelan kepada masyarakat di tengah derasnya arus modernisasi.
Pihak penyelenggara menegaskan, wayang dan gamelan bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga sarana pembelajaran moral, spiritual, dan bentuk perpaduan seni yang menjadi identitas bangsa.
Karnaval turut dihadiri oleh Dr. Restu Gunawan, M.Hum selaku Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Ibu Yayuk Sri Budi Rahayu, S.Sos., M.Pd. sebagai Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, serta Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto.
Setibanya di Balai Kota, para peserta menerima sertifikat apresiasi dari Ibu Yayuk Sri Budi Rahayu. Suasana semakin hidup dengan berbagai pertunjukan seni dari komunitas budaya yang menampilkan harmoni antara gamelan dan wayang.
Tak berhenti di situ, keseruan berlanjut dengan lomba menggambar wayang untuk tingkat TK dan SD. Sebanyak 500 peserta turut memeriahkan kegiatan yang digelar di Pendopo Balai Kota Surakarta itu.
Baca Juga: Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
Lomba ini menjadi langkah kecil menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak dini.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah oleh Ibu Yayuk Sri Budi Rahayu. Rangkaian kegiatan berjalan hingga siang hari dengan antusiasme tinggi dari masyarakat yang memadati area sekitar Balai Kota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Kapan Putra Mahkota Keraton Solo Menjadi PB XIV? Anak PB XIII Ungkap Waktunya
-
Soeharto dan Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Jokowi Ucap Kalimat Mengejutkan
-
Solo Meriah! Pekan Wayang dan Gamelan 2025 Dibuka, 30 Komunitas Budaya Turun ke Jalan
-
Soal Ijin Operasional Usai Penertiban Satgas PKH, PT Mahakam Sumber Jaya Buka Suara
-
Soal Putra Mahkota Disebut Jadi Penerus PB XIII, Ini Respon Panembahan Agung Tedjowulan