Ronald Seger Prabowo
Kamis, 23 Oktober 2025 | 16:07 WIB
Dalang kondang Ki Anom Suroto meninggal dunia, Kamis (23/10/2025). [Dok Pribadi]
Baca 10 detik
  • Ki Jatmiko mengatakan sejak muda bapak sudah melalang buana ke Eropa juga, ke berbagai negara-negara Eropa.
  • Ki Bagus Aji menegaskan akan meneruskan cita-cita perjuangannya dengan menjaga marwah gaya pakeliran Anom Suroto.
  • Pelayat yang berada di lokasi langsung menangis saat mobil ambulance tiba.

SuaraSurakarta.id - Isak tangis mewarnai para pelayat saat jenazah Ki Anom Suroto di Ndalem Kebon Seni Timasan Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo dari RS Dr Oen Kandangsapi Kota Solo, Kamis (24/10/2025).

Pantauan di lapangan, jenazah Ki Anom Suroto tiba di Ndalem Kebon Seni Timasan sekitar pukul 10.10 WIB.

Pelayat yang berada di lokasi langsung menangis saat mobil ambulance tiba.

Kemudian para pelayat langsung memanggul peti jenazah dari mobil ambulance menuju pendopo ndalem kebon seni yang sudah disiapkan.

Keluarga dan pelayat mencoba melihat wajah Ki Anom Suroto saat peti jenazah dibuka. Air mata keluarga dan pelayat langsung tak terbendung.

Di sekitar peti jenazah dipasang foto Ki Anom Suroto yang mengenakan beskap lengkap. Selanjutnya bingkai foto diberi melati.

Karangan bunga dari berbagai tokoh maupun lembaga berjejer di halaman ndalem kebon seni Timasan tersebut.

Salah satu putranya Ki Bagus Aji Pamungkas yang ikut rombongan dari rumah sakit mengaku tak bisa membendung kesedihannya saat jenazah tiba di ndalem kebon seni Timasan.

Ki Bagus Aji menegaskan akan meneruskan cita-cita perjuangannya dengan menjaga marwah gaya pakeliran Anom Suroto.

Baca Juga: Dalang Ki Anom Suroto Sebut Sosok Pandawa Lima Ada di Anies Baswedan, Apa Artinya?

"Titip yo Pras, tutuk no lakune bapak. Kudu ngati-ngati, tetap di jalur pakeliran gaya beliau. Walaupun akan di variasi tapi ojo ngasih ninggal paugran, itu dawuh yang saya terima," terangnya, Kamis (24/10/2025).

"Insya allah, insya allah nanti saya akan meneruskan jejak beliau, seperti amanah beliau yang disampaikan ke saja," kata dia.

Ki Baju Aji mengatakan bapak terakhit mendalang itu di Sukoharjo bertiga dengan dirinya.  

"Bapak terakhir mendalang itu beberapa bulan yang lalu. Bertiga, Saya, bapak, sama Om Bagong di Sukoharjo," ungkapnya.

Sementara itu salah satu putranya Ki Jatmiko mengatakan beliau merupakan sosok yang sangat luar biasa. Karena beliau sebagai gurunya, soko guru, babone dalang se-Indonesia.

"Itu satu-satunya bapak yang masih sugeng hingga terakhir ini. Setelah Pak Anom ini entahlah sudah tidak ada lagi soko gurunya dalang Indonesia, internasional juga," jelas dia.

Load More