SuaraSurakarta.id - Tim kurator Sritex Group sudah mendaftarkan proses lelang untuk aset PT Sritex ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Ini sebagai untuk menyelesaikan kasus masalah PT Sritex yang dinyatakan bangkrut.
"Di KPKNL kemarin kami sempat mengulang, namun saat ini sudah kami ulang lagi dan sudah terdaftar. Itu di dua KPKNL, di Semarang dan Solo. Insya allah dalam waktu dekat pengumuman lelang akan mulai muncul," terang salah satu Kurator Sritex Group, Denny Ardiansyah saat ditemui, Minggu (17/8/2025).
Denny menjelaskan jadi semua aset yang ada di Sritex itu akan dilelang tapi bertahap. Karena untuk saat ini memang dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) itu masih sekitar 85 persen, jadi ada beberapa nilai pembanding yang dari KJPP belum ketemu indikator harganya.
"Tapi untuk harga yang sudah diketahui itu sudah dikeluarkan nilainya oleh KPKNL dan saat ini sudah kami daftarkan," ungkapnya.
Denny mengatakan itu yang paling sulit distok. Karena stok itu super besar jadi banyak sekali itemnya, itu yang dari KJPP kesulitan untuk mencari nilai pembandingnya, ini supaya bisa mengeluarkan nilai yang sesuai dengan harga pasar.
"Jadi kalau target kita nggak bilang kemudian ini target untuk segere menyelesaikan ini, nggak. Tapi target untuk melelang pasti punya, kita selalu sampaikan tanggung jawab kita bahkan di Agustus ini yang kita sampaikan bahwa kita akan mulai di proses lelang, harapannya para pembeli bisa mengikuti proses lelang dan barang-barang bisa terjual lalu kewajiban ke karyawan bisa kita selesaikan," papar dia.
"Stoknya itu mulai dari stok spinning dan garmen. Itu dari kain sampai pernak pernik untuk membuat pakaian, resleting, benik dan segala macam," lanjutnya.
Untuk saat ini aset yang sudah didaftarkan dilelang itu benda bergerak dulu. Nanti semuanya, tapi akan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
"Yang kami daftarkan di benda bergerak dulu di Semarang dan Solo. Karena kami bukan bicaranya pabrik di Sritex tapi ada Primayudha Boyolali itu masuk KPKNL Solo, sedangkan Bitratex dan Sinar Pantja Djaja di KPKNL Semarang," jelasnya.
Denny menambahkan memang di aset di Sritex yang disewakan, yakni di garmen 10. Itu disewakan selama enam bulan dan tidak masalah meski akan dilelang.
"Jadi begitu misalnya kita lelang dan ada pembeli itu tidak apa-apa. Tinggal menghabiskan sisa, misalkan satu bulan, atau dua bulan. Setelah itu baru diambil alih oleh peserta lelang," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Revitalisasi Benteng Keraton Kartasura: Batu Bata Khusus, Dikerjakan dengan Teknik Gosok
-
Kader PSI Dapat Arahan dari Jokowi di Bali, Ini Komentar Astrid Widayani
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat