SuaraSurakarta.id - Polres Sukoharjo memastikan hingga saat ini tidak ditemukan peredaran beras oplosan di wilayah hukumnya.
Meski demikian, langkah antisipatif terus dilakukan secara tegas dan terukur guna mencegah peredaran beras ilegal yang dapat merugikan masyarakat.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, menyampaikan bahwa pihaknya melalui Satgas Pangan Polres Sukoharjo terus melakukan berbagai upaya konkret, mulai dari penyelidikan tertutup hingga razia terbuka yang menyasar aspek harga, ukuran, dan jenis beras.
"Polres Sukoharjo sudah bergerak. Razia dan penyelidikan kami lakukan secara rutin. Dari hasil pemantauan, sampai hari ini belum ditemukan indikasi beras oplosan di Sukoharjo. Tapi kami tidak akan lengah,” tegas Kapolres, Jumat (8/8/2025).
Selain langkah penegakan, Polres Sukoharjo juga menjalin sinergi dengan Perum Bulog untuk melakukan pengawasan distribusi dan menjaga kualitas beras di pasar-pasar tradisional maupun modern.
Menurut Kapolres, kewaspadaan menjadi kunci penting dalam mencegah praktik curang yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
"Kami terus pantau. Sekali saja ada indikasi, kami tidak akan ragu menindak. Ini menyangkut hak dan keselamatan konsumsi masyarakat," lanjutnya.
Sebagai bentuk komitmen mendukung ketahanan pangan dan menekan inflasi, Polres Sukoharjo bersama seluruh jajaran Polsek juga menggelar program pasar murah secara serentak.
Masing-masing Polsek mendapat alokasi dua ton beras yang dijual dengan harga terjangkau kepada masyarakat.
Baca Juga: Residivis Narkoba Asal Solo Kembali Berulah, Diringkus Polisi di Sukoharjo dengan Sabu
"Pasar murah ini sudah berjalan tiga hari. Jadwalnya sudah kami atur, dan masyarakat bisa langsung datang ke Polsek atau lokasi distribusi yang telah ditentukan. Kami harap program ini bisa membantu meringankan beban masyarakat," jelas Kapolres.
Lebih lanjut, AKBP Anggaito juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi kemungkinan peredaran beras oplosan.
Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dari warga sebagai mata dan telinga di lingkungan masing-masing.
"Kami butuh dukungan masyarakat. Laporkan jika ada yang mencurigakan. Ini bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
Terkini
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka
-
Nasihat Spiritual dari Abu Bakar Ba'asyir kepada Jokowi, Ini yang Dibicarakan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Bukan Sekadar Cat! Mengungkap Kisah INDACO Menjadi 'Green Factory'