Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 10:12 WIB
Polres Sukoharjo memastikan hingga saat ini tidak ditemukan peredaran beras oplosan di wilayah hukumnya. [Dok Polres Sukoharjo]

SuaraSurakarta.id - Polres Sukoharjo memastikan hingga saat ini tidak ditemukan peredaran beras oplosan di wilayah hukumnya.

Meski demikian, langkah antisipatif terus dilakukan secara tegas dan terukur guna mencegah peredaran beras ilegal yang dapat merugikan masyarakat.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, menyampaikan bahwa pihaknya melalui Satgas Pangan Polres Sukoharjo terus melakukan berbagai upaya konkret, mulai dari penyelidikan tertutup hingga razia terbuka yang menyasar aspek harga, ukuran, dan jenis beras.

"Polres Sukoharjo sudah bergerak. Razia dan penyelidikan kami lakukan secara rutin. Dari hasil pemantauan, sampai hari ini belum ditemukan indikasi beras oplosan di Sukoharjo. Tapi kami tidak akan lengah,” tegas Kapolres, Jumat (8/8/2025).

Selain langkah penegakan, Polres Sukoharjo juga menjalin sinergi dengan Perum Bulog untuk melakukan pengawasan distribusi dan menjaga kualitas beras di pasar-pasar tradisional maupun modern.

Menurut Kapolres, kewaspadaan menjadi kunci penting dalam mencegah praktik curang yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

"Kami terus pantau. Sekali saja ada indikasi, kami tidak akan ragu menindak. Ini menyangkut hak dan keselamatan konsumsi masyarakat," lanjutnya.

Sebagai bentuk komitmen mendukung ketahanan pangan dan menekan inflasi, Polres Sukoharjo bersama seluruh jajaran Polsek juga menggelar program pasar murah secara serentak.

Masing-masing Polsek mendapat alokasi dua ton beras yang dijual dengan harga terjangkau kepada masyarakat.

Baca Juga: Residivis Narkoba Asal Solo Kembali Berulah, Diringkus Polisi di Sukoharjo dengan Sabu

"Pasar murah ini sudah berjalan tiga hari. Jadwalnya sudah kami atur, dan masyarakat bisa langsung datang ke Polsek atau lokasi distribusi yang telah ditentukan. Kami harap program ini bisa membantu meringankan beban masyarakat," jelas Kapolres.

Lebih lanjut, AKBP Anggaito juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi kemungkinan peredaran beras oplosan.

Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dari warga sebagai mata dan telinga di lingkungan masing-masing.

"Kami butuh dukungan masyarakat. Laporkan jika ada yang mencurigakan. Ini bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.

Load More