SuaraSurakarta.id - Kepala SMAN 6 Solo, Munarso ikut terseret dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah ijazah palsu Jokowi.
Dia ikut diperiksa oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo, Kamis (24/7/2025).
Kepada awak media, Munarso mengaku diperiksa bersama 10 saksi lainnya dari pukul 09.30 WIB sampai sekitar pukul 16.00 WIB.
"Memang dari semua saksi, saya yang paling lama diperiksa," kata dia.
Munarso menambahkan, selain dia, sejumlah saksi yang turut diperiksa adalah Plt Kelapa Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Solo, Agung Wijayanto, dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMAN 6, Rudi Adiyanto.
Lali sejumlah pegawai kedinasan lainnya yang terdiri SD dan SMP, tempat Jokowi pernah bersekolah.
"Totalnya ada 11 saksi, termasuk Pak Jokowi sendiri dan saya," jelas dia.
Sebelumnya, sejumlah teman Jokowi di SMAN 6 Solo juga ikut diperiksa penyidik Polda Metro Jaya mengenai dugaan ijazah palsu Jokowo di Mapolresta Solo, Selasa (22/7/2025).
Ijazah asli SMA juga turut disita oleh penyidik untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut. Dalam penyidikan ada 95 pertanyaan yang ditanyakan oleh penyidik.
Baca Juga: Penyidik Polda Metro Jaya Bakal Sita Semua Ijazah? Ini Kata Jokowi
"Kami kemarin juga telah disidik oleh Polda Metro Jaya. Dalam penyidikan kemarin adanya penyitaan ijazah yang kami miliki, ada lima ijazah yang disita," ujar salah satu teman Jokowi, Bambang Surojo saat ditemui, Kamis (24/7/2025).
Bambang menjelaskan ijazah yang disita itu merupakan ijazah asli termasuk milik Jokowi juga. Ijazah itu nantinya akan diuji forensik di Polda Metro Jaya untuk memastikan asli atau tidak.
"Ini untuk diuji forensik. Untuk memastikan ijazah itu asli atau tidak," katanya.
Bambang menyebut pemeriksaan kemarin itu hampir sama saat dilakukan pemeriksaan di Mabes Polri. Namun yang kemarin itu ada penekanan tentang sejarah SMA 5 menjadi SMAN 6 Solo.
"Saat itu ada 11 kelas, kelas 1.1 sampai kelas 1.6 itu sekolahnya pagi. Karena sekolah kurang akhirnya kelas 1.7 sampai kelas 1.11 itu masuknya siang, sehingga waktu kami sebut SMA 5 siang," sambung dia.
"Setelah lokal selesai kami masuk pagi, saat masuk pagi itulah kami menyebut sebagai bukan SMA 5 lagi tapi sudah berubah menjadi SMPP atau SMA 6," lanjut dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Akhir Tahun di Solo: Berburu 5 Kuliner Malam Legendaris yang Tak Terlupakan
-
Satgas Pangan Polri 'Berjibaku' Menembus Tantangan Geografis demi Harga Beras Murah
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Jumat 12 Desember 2025, Cek Jam Keberangkatan dari Palur!
-
Miris! Kondisi Bangsal Pradonggo Keraton Kasunanan Surakarta sudah Disanggah Puluhan Bambu
-
Gaya PB XIV Hangabehi di Acara 40 Hari Wafatnya PB XIII Jadi Sorotan, Serba Hitam