SuaraSurakarta.id - Empat anak masih di bawah umur di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali mengalami dugaan tindak pidana kekerasan oleh gurunya sendiri berinisial S dengan cara dirantai.
Mereka dikurung dan dirantai kakinya di ruangan terbuka di rumah S. Ke empat anak itu adalah, SAW (14), IAR (11), MAF (11) dan VMR (6). SAW dan IAR merupakan kakak beradik.
Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali menegaskan bahwa pada saat ini kondisi anak aman.
"Terkait menindaklanjuti kasus anak yang terjadi di Boyolali itu. Pada saat ini anak dalam keadaan aman," terang Kepala Dinas Sosial Boyolali, Sumarno saat ditemui di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025).
Sumarno mengatakan saat ini mereka diamankan di rumah aman di Dinas Sosial. Untuk pelayanan kebutuhan dasar anak pun tidak ada permasalahan.
"Mereka kita amankan di rumah kita di rumah aman di dinsos. Terkait pelayanan kebutuhan dasar anak tidak ada masalah, makan siap sampai permasalahan selesai," ungkapnya.
Menurutnya akan merujuk anak tersebut ke salah satu pondok pesantren (ponpes) di daerah Kragilan, Boyolali. Saat ini tinggal menunggu kesediaan dari anak dan orang tua.
"Kalau diperbolehkan nanti akan kita masukan ke ponpes di Kragilan dan itu gratis," kata dia.
Ketika disinggung untuk pendidikan formalnya, Sumarno menyebut bahwa pembahasannya belum sampai ke sana.
Baca Juga: Pupuk Palsu Gegerkan Boyolali: Polda Jateng Bongkar Sindikat Bertahun-tahun
"Pendidikan formal sementara kita belum sampai ke situ. Tapi yang jelas untuk saat ini kita arahkan ke pondok dulu, setelah itu baru kita pikirkan terkait pendidikan formalnya," jelasnya.
Sementara itu Polres Boyolali terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait kekerasan pada anak.
Berdasarkan hasil penyelidikan telah memperoleh dua alat bukti dan barang bukti. Pelaku pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Siang tadi kami sudah menetapkan tersangka terhadap saudara S dalam hal dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak," jelas Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Joko Purwadi,
Tersangka S dijerat Pasal 77 b juncto Pasal 76 b dan atau Pasal 80 ayat 1 juncto Pasal 76 huruf c UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman lima tahun dan tiga tahun enam bulan penjara.
"Dari hasil penyelidikan tersebut tadi malam sudah kami lakukan gelar dan diketahui ada tindak pidana kekerasan terhadap anak. Kemudian berdasarkan hasil penyelidikan telah memperoleh dua alat bukti atau barang bukti terkait kondisi anak yang sudah kami lakukan pemeriksaan yang ada rumah sakit di Boyolali," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Diduga Alami Bipolar, Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta Nekat Lompat dari Lantai 4
-
Dana TKD Dipangkas Rp 218 Miliar, Wali Kota Solo Terapkan WFH?
-
Absen Terus, Jokowi Didesak Hadir Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu
-
Polri Kembali Tak Hadir, Sidang Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi Dilanjutkan Mediasi
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan