Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 14 Mei 2025 | 17:04 WIB
Presiden ke-7 Jokowi menanggapi meme yang berbedar di media sosial, Ravu (14/5/2025). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat meme gambar Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Jokowi 'berciuman'.

Meme tersebut pun beredar di akun media sosial (medsos) miliknya pada Maret kemarin.

Jokowi menganggap jika meme tersebut sudah kebablasan dan kebangetan meski itu bentuk demokrasi di era digital.

"Ya itu berdemokrasi di era digital. Tapi menurut saya sudah kebablasan, sudah kebangetan," terangnya, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga: Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Bakal Tawarkan Perdamaian?

Meski demikian Jokowi mendukung langkah dari istananya yang menyarankan agar mahasiswa yang membuat meme itu dibina saja.

"Ya itu baik-baik saja lah. Untuk pembelajaran kita semua. (Lebih setuju dibina) Iya," ungkap dia.

Menurutnya tapi itu untuk peringatan bagi semuanya. Jangan demokrasi itu diartikan bebas dan tidak ada batasnya.

"Tapi untuk peringatan, bahwa itu sudah seperti menjadi peringatan kita semua. Jangan demokrasi diartikan apa-apa boleh, ada batasnya," katanya.

Jokowi mengaku tidak rencana untuk membawa masalah ke pidana. Karena sudah diproses dan ditangani oleh pemerintah.

Baca Juga: Kasus Ijazah Jokowi: Bareskrim Capai 90 Persen, Akhir Penyelidikan di Depan Mata?

"Oh ndak (dibawa ke ranah pidana), kan sudah diputuskan oleh pemerintah bahwa akan dibina terlebih dahulu," tandas dia.

Load More