SuaraSurakarta.id - Sederet komunitas terus menggencarkan berbagai program untuk membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Upaya tersebut tidak hanya diarahkan pada kecintaan terhadap tanah air, tetapi juga pada penguatan ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
Kesadaran kebangsaan di kalangan generasi muda dinilai kian memudar seiring derasnya arus globalisasi dan pengaruh budaya luar.
Termasuk dalam gelaran musik Solo is Solo di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Solo, Sabtu (10/5/2025) malam.
Di tengah kemeriahan acara yang menampilkan musisi lokal membawakan tembang kenangan dan alunan rock and roll yang enerjik, penonton dikejutkan dengan lantunan syahdu lagu kebangsaan "Tanah Airku" dan "Bendera".
Tak sekadar bermusik, sejumlah program dicanangkan, mulai dari kegiatan edukatif seperti diskusi kebangsaan, pelatihan kepemudaan berbasis nilai-nilai Pancasila, hingga kegiatan seni dan budaya yang mengangkat identitas lokal.
Dalam acara itu, panitia Solo is Solo memiliki inisiatif cerdas untuk menanamkan kembali semangat nasionalisme di kalangan generasi muda Kota Bengawan.
Mereka tidak menampilkan lagu-lagu patriotik secara terpisah, melainkan mengaransemennya dengan apik dan menyisipkannya di antara lagu-lagu populer yang sedang dinikmati para penonton.
Strategi ini terbukti efektif. Salah seorang pengunjung, Kansa (19) yang hadir bersama temannya, Ais (19) mengungkapkan kegembiraan dan kekagumannya terhadap pertunjukan tersebut.
Baca Juga: Perusahaan di Solo Diduga Tahan Ijazah Karyawan, Respati Ardi: Bakal Saya Tak Ambil
"Unik banget. Awalnya asyik nyanyi lagu lawas, terus tiba-tiba ada lagu kebangsaan. Kalau diaransemen kayak gini, bikin enjoy," ungkap dia.
"Mengena banget di diri anak muda. Dengan konsep seperti ini bikin tertarik sih. Dengan disisipkan lagu-lagu nasionalisme, tentu akan meningkatkan semangat untuk mempertahankan bangsa Indonesia. Apalagi di tengah kondisi bangsa yang saat ini tengah tidak baik-baik saja." ungkapnya.
Pendapat serupa datang dari pengunjung lainnya, Divara (20). Ia mengaku, sangat tertarik dan setuju dengan ide kreatif menyisipkan lagu nasionalisme dalam acara musik.
"Ini cara yang keren buat meningkatkan nilai nasionalisme," ujarnya singkat namun penuh makna.
Lebih dari sekadar hiburan, Solo is Solo menjadi wadah efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Dr. Mulyanto Abdullah Khoir M.Ag mengajak seluruh masyarakat Solo Raya menjaga kondusifitas dan keamanan, serta menjauhi ideologi selain Pancasila yang dinilai masih berpotensi muncul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter