SuaraSurakarta.id - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Solo terus mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Kali ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI Solo turut ambil bagian untuk membantu percepatan pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Ketua HIPMI Solo, Wahyu Adi Wibowo menjelaskan, pihaknya ditugaskan oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi untuk melakukan akselerasi pengadaan dapur SPPG di Kota Solo.
"Karena sekarang posisi dapur di Solo, baru mengcover 10 persen dari total kebutuhan. Total kebutuhan ada sekitar 115 ribu siswa," kata Wahyu dalam acara sosialisasi Percepatan Makan Bergizi Gratis di Pendopo Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jumat (9/5/2025) sore.
Lebih rinci, Wahyu memaparkan jika HIPMI Solo diminta untuk membantu akselerasi pendirian SPPG yang ada di Kota Solo.
Paling tidak dapur SPPG yang dibutuhkan minimal sekitar 30 SPPG. Dia menuturkan ada tiga skema untuk percepatan pendirian SPPG.
Mulai dari kombinasi antar investor untuk pendirian SPPG, membantu terkait aset untuk pendirian SPPG dan akses modal melalui crowdfunding.
Wahyu berharap dan berupaya maksimal sehingga paling ada penambahan SPPG di Kota Solo tahun ini.
Menurutnya ada beberapa kendala dan keluhan yang dialami pelaku usaha untuk dapat berkontribusi dalam percepatan MBG.
Baca Juga: Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Boyolali, Ini Respon Wakil Kepala Staf Kepresidenan
Seperti modal, akses dan lainnya. Terkait modal, terangnya, ada skema bisnis kolaborasi melalui konsep crowdfunding.
"Kalau teman-teman merasa investasi Rp 700 juta, atau sampai tadi yang disampaikan Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar terlalu berat, kita berusaha mengakomodir teman-teman, bagaimana ini menajdi bisnis bareng, bisnis kolaborasi. Yang di situ konsepnya crowdfunding," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan komitmen penuh dalam mendukung program andalan Presiden Prabowo tersebut.
Pemkot Solo disebutnya mendorong agar dapur MBG segera berdiri di kecamatan-kecamatan yang belum terjangkau layanan SPPG.
"Intinya kami sangat support. Nanti kami akan dampingi secara penuh sesuai arahan dari BGN," ujar dia.
Ia juga menyinggung kebutuhan anggaran untuk mendirikan satu dapur SPPG yang diperkirakan mencapai Rp700 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Tembakau Gorila, Satu Orang Ditangkap di Grogol
-
Update Kasus Keracunan MBG di Sragen, Pemprov Jateng Periksa Sampel Makanan
-
Jokowi Hadir di Sidang Tahunan MPR? Ajudan Ungkap Bocoran Ini
-
Update Korupsi Alkes Karanganyar: Penyidikan Tuntas, 6 Tersangka Bakal Disidangkan
-
Pindah PSI, Wawanto Bongkar 'Sisi Gelap' Internal PDIP Solo hingga Merasa Diasingkan