SuaraSurakarta.id - Pengacara Zaenal Mustofa batal menggugat ijazah Jokowi usai mengundurkan diri dari kuasa hukum TIPU UGM.
Pengunduran diri TIPU UGM, karena Zaenal ingin menyelesaikan kasus yang menimpa dirinya, yakni kasus tindak pidana pemalsuan dokumen.
Dia saat ini berstatus sebagai tersangka di Polres Sukoharjo.
Hal ini disampaikan Zaenal Mustofa usai mendampingi penggugat ijazah palsu milik Presiden ke-7 Jokowi, Muhammad Taufiq dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Kamis (24/4/2025).
"Mungkin hari ini saya akan mengundurkan diri dari tim TIPU UGM. Karena berseliwerannya di sosial media, yang mana seolah-olah perkara ini akhirnya merembet ke saya," terangnya saat ditemui, Kamis (24/4/2025).
Zaenal menjelaskan ingin berkonsentrasi juga untuk menangani perkara yang menimpanya. Ini juga biar tidak menganggu teman-teman yang sedang berjuang di sini.
"Saya pengin berkonsentrasi juga untuk menangani perkara saya. Sekaligus saya juga kepada teman-teman itu biar tidak terganggu, kasihan juga ini sedang berjuang tapi nanti tergoreng dengan isu saya jadi apa yang diperjuangkan malah terganggu," ungkap dia.
Maka setelah ini akan fokus pada perkara hukum menimpanya bersama tim kuasa hukumnya.
Soal ditetapkannya sebagai tersangka oleh Polres Sukoharjo, Zaenal enggan menyampaikan secara jelas.
Baca Juga: Yakin Menang Gugatan Ijazah Jokowi, Ketua KPU Solo: Kalau Bermasalah, Seharusnya dari Dulu
"Kalau itu sudah saya jawab berkali-kali nggeh. Saya kan sudah pakai Penasehat hukum (PH), biar nanti PH saya akan memberikan keterangan," jelasnya.
Zaenal menyebut bahwa kasus yang menimpa dirinya itu sangat janggal sekali. Karena bisa naik menjadi sidik bahwa mentersangkakan.
"Karena apa, satu Asri sebagai pelapor tidak memiliki legal standing sama sekali. Yang kedua dalam laporannya Asri itu membuat laporan seolah-olah terjadi peristiwa hukum di tanggal 12 Desember 2019 di tempatnya Asri. Pada kenyataannya ketika saya diklarifikasi diundang oleh penyidik, itu ternyata obyek yang dijadikan laporan adalah dokumen yang terbit di 2009, dokumen itu surat transfer dan transkrip yang notabene dianggap palsu," papar dia.
Sementara itu Muhammad Taufiq mengatakan bahwa kasus yang menimpa salah satu kuasa hukumnya itu tidak ada kaitannya dengan masalah gugatan ijazah ini.
"Tidak ada kaitannya dengan ijazah," ujar dia.
Taufiq menegaskan kasus yang kuasa hukumnya itu bukan perkara besar. Kasusnya pun tidak masalah pada kasus gugatan ijazah palsu milik Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?