Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 April 2025 | 15:20 WIB
Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten dipasang garis polisi. (Dok Polres Klaten)

SuaraSurakarta.id - BBM jenis Pertalite yang diduga tercampur dengan di SPBU 44.574.29 Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

Ini setelah sejumlah kendaraan mengalami mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk tersebut. 

Kejadian tersebut pun menjadi viral di media sosial (medsos).

Polres Klaten pun langsung melakukan penyelidikan usai mendapat laporan tersebut. Bahkan memasang garis Police line guna menghindari adanya korban lain. 

Baca Juga: Klaten Diterjang Puting Beliung, Dua Orang Alami Luka-luka

Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto mengatakan kejadian itu terungkap setelah sejumlah kendaraan mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut. 

"Pengendara melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk, Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Tapi beberapa ratus meter kendaraan jalan meninggalkan SPBU lalu mengalami mogok," ujarnya, Selasa (8/4/2025).

Nyoto menjelaskan kendaraan mogok itu mesin mati dan tidak mau hidup kembali. Itu juga dialami oleh sekitar empat mobil dan tujuh sepeda motor yang mogok.

"Jadi kendaraan mogok, mesin mati dam tidak mau hidup kembali," ungkap dia.

Nyoto mengatakan mendapat informasi kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk langsung melakukan penyelidikan dan pendalaman. 

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar

"Kami langsung melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait laporan tersebut," jelasnya.

Nyoto menambahkan saat ini SPBU telah dipasang Police line. Ini dilakukan untuk menghindari adanya korban lain atas pengisian penjualan BBM pertalite tersebut.

"Saat ini kami pasang garis polisi di SPBU. Ini juga bagian dari proses penyelidikan," tandas dia.

Sebelumnya, sebuah mobil jenis Honda HRV juga mogok di Jalan Ir Soekarno Solo Baru, Sukoharjo karena BBM jenis Pertamax diduga terkontaminasi air viral di media sosial (medsos).

Pemilik mobil tersebut baru saja mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pucangsawit, Jebres, Kota Solo.

Dalam postingan di medsos tersebut akun Facebook (FB) John Arkhan Budi mempostingnya di grup Facebook INFO CEGATAN SOLO (ICS).

Akun tersebut mengupload video saat mobil tengah menguras filter bensinnya. Lalu terdapat tulisan dalam postingan tersebut.

"Hati hati kawan isi Pertamax di SPBU Pucang sawit...mobil saya HRV bisa mogok di tengah jalan area solo.baru..setelah isi Pertamax. Mati dan setelah di cek teknisi Honda solo baru..ternyata sebagian Pertamax yg saya isi di dalam.tangki mengandung air...ini bukti nya," tulis akun Facebook John Arkha Budi.

Sementara itu Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan membenarkan adanya kejadian itu.

Mobil HRV mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (6/3/2025) kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.

Penyebab adanya BBM jenis Pertamax yang tercampur air itu karena faktor curah hujan yang tinggi. Maka membuat tangki BBM ada rembesan air.

"Di SPBU Pucangsawit ada HRV yang mengalami kendala seperti video tersebut, lalu dia kembali ke SPBU Pucangsawit. Setelah dilakukan pengecekan, memang ada kandungan airnya, ini karena curah hujan yang tinggi maka ada rembesan," terangnya.

Dijelaskan sudah dilakukan pengecekan di SPBU Pucangsawit. Hasilnya, penjualan Pertamax di SPBU tersebut dihentikan sementara sampai jangka waktu yang belum ditentukan.

"Tangki dan dispenser Pertamax, kita cek dan di stop operasionalnya dulu sementara. Kalau produk yang lain, masih diizinkan untuk melayani pembeli," kata dia.

Menurutnya untuk pembelian Pertamax, masyarakat bisa di SPBU lainnya terlebih dahulu, seperti di SPBU Pedaringan, Sekar Pace, atau Jurug.

"Untuk produk lain di SPBU Pucangsawit, dipastikan tidak ada kandungan airnya. Sementara kalau mau beli Pertamax bisa ke SPBU lainnya," ungkapnya.

Selain mobil Honda HRV, lanjut dia, ada satu sepeda motor yang juga melaporkan kejadian serupa. Pihak SPBU juga sudah melakukan ganti rugi kepada yang bersangkutan.

Kontributor : Ari Welianto

Load More