Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 21 Maret 2025 | 12:23 WIB
Warga Desa Berjo Karanganyar saat mendapatkan THR dari Pemdes Berjo. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Sebanyak 1.426 kepala keluarga (KK) di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar menerima tunjangan hari raya (THR) dari Pemerintah Desa (Pemdes) Berjo, Kamis (20/3/2025).

Mereka mendapatkan THR dari Pemdes Berjo sebesar Rp 500.000. Pemberian THR ini baru pertama kali dilakukan oleh Pemdes Berjo.

"Kami berikan THR ini sebagai bagian dari upaya pemerintah desa untuk meringankan beban warga menjelang lebaran," terang Ketua Tim Percepatan Desa, Wahyu Dwi Utomo, Kamis (20/3/2025).

Wahyu menjelaskan bahwa dana yang dipakai buat THR warga ini bersumber dari pendapatan BUMDes Berjo yang digunakan untuk membiayai berbagai program pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Imbas THR Terhutang, Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tegas ke PT Sritex

Kepala Desa Berjo Dwi Haryanto mengatakan dana yang disiapkan buat THR warga itu sebesar Rp 713 juta. Untuk besaran yang diterima warga itu Rp 500.000.

Telaga Madirda (Instagram.com/@telagamadirdaofficial)

"Dana yang kita siapkan itu Rp 713 juta, kalau besaran yang diterima itu Rp 500.000. Ini merupakan salah satu implementasi program 3 SBS (Semua Bisa Sarjana, Semua Bisa Sehat dan Semua Bisa Sejahtera)," ungkap dia.

Menurutnya pemberian bantuan berupa THR ini merujuk pada aturan Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengelolaan Pendapatan Asli Desa (PAD). Selain itu juga Peraturan Desa Nomor 6 Tahun 2024 tentang APBDesa 2025.

Dwi mengatakan ada beberapa program yang akan dikerjakan tahun 2025 ini. Seperti di bidang pembagunan ada betonisasi jalan dusun atau pertanian, pengaspalan jalan, pembangunan talud jalan, irigasi pertanian. Ada juga program peningkatan insentif atau honorarium lembaga desa. 

Program itu mayoritas menggunakan dana Pendapatan Asli Desa (PADes) dari bagi hasil BUMDesa Berjo yanh mengelola objek wisata Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda. 

Baca Juga: Awas Longsor, Boyolali dan Karanganyar Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi

"Tahun ini, PADes Berjo ditargetkan Rp 8 miliar. Ini naik jika dibandingkan tahun 2024 lalu yang hanya Rp 3,78 miliar," sambungnya.

Sementara itu Bupati Karanganyar Rober Christanto mengatakan pemberian THR dari hasil BUMDes ini baru kali pertama terjadi di Kabupaten Karanganyar.

"Hari ini, kita melihat bahwa Berjo mampu menyejahterakan masyarakatnya. Apa yang sudah dihasilkan dikembalikan lagi untuk kepentingan masyarakat," papar dia.

"Saya sangat mengapresiasi Pemdes Berjo yang berhasil mewujudkan program unggulannya 3 SBS (Semua Bisa Sarjana, Semua Bisa Sehat dan Semua Bisa Sejahtera)," lanjutnya.

Rober menambahkan berharap apa yang sudah dijalankan oleh Pemdes Berjo bisa menular ke desa-desa lain.

Air Terjun Jumog (Instagram.com/@wisatajumog)

"Tahun ini THR Rp 500.000, tahun depan harus bisa naik lagi. Artinya desa dan warga harus sama-sama membangun dan menjaga Desa Berjo dengan baik agar pendapatan desa naik dan naik terus,"  pungkas dia.

Desa Berjo adalah desa wisata yang terletak di Kabupaten Karanganyar tepatnya di lereng Gunung Lawu. Berada di ketinggian + 1.500 mdpl, dengan suhu udara rata — rata + 22 °C hingga 32 °C.

Desa Berjo terkenal sebagai daerah tujuan wisata di Kabupaten Karanganyar dan Indonesia. Destinasi wisata yang sudah banyak dikenal wisatawan antara lain: Candi Sukuh dan Air Terjun Jumog.

Bahkan desa tersebut mampu bersaing dengan wilayah lain di Karanganyar yang juga memiliki wisata alam, seperti Tawangmangu dengan wisata andalan air terjun Grojogan Sewu.

Desa Berjo memiliki potensi yang belum dikelola dengan baik, satu di antaranya adalah Telaga Madirda, dengan status tanah kas desa seluas kurang lebih 7 hektar.

Telaga ini memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan sebagai bentuk usaha memulihkan ekonomi masyarakat desa.

Kontributor : Ari Welianto

Load More