Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 08 Maret 2025 | 14:26 WIB
Wali Kota Solo Respati Ardi (dua dari kiri) bertemu warga kelurahan Sambirejo, Joglo, Kecamatan Banjarsari yang terdampak banjir lantaran dampak pembangunan Elevasi Rel Simpang Tujuh Joglo, Jumat (7/3/2025). [Dok Pribadi]

Dengan dibukanya Simpang Joglo, diharapkan arus lalu lintas yang lebih lancar akan berdampak positif pada perekonomian Kota Solo.

Akses yang lebih baik akan mempermudah distribusi barang dan mobilitas masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Pembukaan Simpang Joglo menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat Solo.

Dengan berbagai fasilitas yang telah dibangun, diharapkan kawasan ini dapat menjadi ikon baru yang membanggakan bagi Kota Solo.

Baca Juga: Momen Wali Kota Solo Langsung Blusukan dan Ngaspal Jalan di Jebres Usai Tarawih

Menhub meninjau rel layang di Simpang Joglo Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024). [ANTARA/Aris Wasita]

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo berharap pembangunan simpang Joglo akan memberikan manfaat perekonomian kepada masyarakat di sekitar, di samping akan memperlancar lalu lintas dan memberikan kemudahan warga untuk melakukan kegiatan sosial-ekonomi.

"Ruas ini nantinya akan menjadi traffic utama, tentu akan berdampak pada perekonomian, paling tidak nasi liwet di sekitar sini tambah ramai.

Jadi tidak hanya dampak teknis yang diperhatikan tetapi juga dapat sosial ekonomi," kata Menteri Dody.

Total panjang penanganannya 1.025 meter termasuk struktur underpass yang panjangnya 450 meter dengan lebar 18,3 meter.

Simpang Joglo sendiri merupakan pertemuan dari tujuh ruas jalan penting, yaitu Jalan Sumpah Pemuda, Jalan Tendean, dan Jalan Kolonel Sugiono yang merupakan jalan nasional.

Baca Juga: TNI dan Polri Bahu-membahu Pasca Banjir dan Longsor di Desa Plesan Sukoharjo

Jalan Pemugaran Utama dan Jalan Manunggal yang merupakan jalan kota, serta Jalan Solo – Purwodadi (jalan provinsi).

Dengan adanya underpass ini, waktu tempuh kendaraan yang sebelumnya memakan waktu rata-rata 5,12 menit dapat dipangkas menjadi hanya 0,6 menit, sehingga terjadi penghematan waktu perjalanan hingga 89%.

Load More