Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 04 Maret 2025 | 19:45 WIB
Profil KGPH Purbaya, Putera Mahkota Kraton Solo (Instagram/kraton_solo)

"Akhirnya perjuangan untuk mengembalikan status menjadi Daerah Istimewa Surakarta (DIS) ini semakin jauh dari ekspetasi semula. Kalau tadinya DIS mulai untuk diadakan upaya-upaya agar pemerintah mengembalikan status DIS, tapi dengan adanya kejadian kemarin bisa menjadi dua imbas, bisa imbas positif dan negatif," papar dia.

"Yang kita takutkan itu imbas negatif dari pemerintah. Ini bisa dijadikan alasan pemerintah untuk tidak segera mengembalikan status DIS," lanjutnya.

Menurutnya, cuitan itu sangat merugikan keraton dan efeknya sudah nasional. Harusnya meski kecewa dengan kondisi yang ini, kata-katanya tidak seperti itu.

"Kalau kecewa pakai bahasa yang to the point saja, jangan malah pakai kata-kata seperti itu. Kalau seperti itu membuat dampak luar biasa, efeknya besar," tandas dia.

Baca Juga: Geger Postingan Putra Mahkota Raja "Nyesel Gabung Republik", Ini Respon Keraton Solo

Surojo menambahkan beliau menulis seperti itu menggunakan nama KGPAA Hamangkunegoro. Seumpama menggunakan Mustiko mungkin tidak begitu pengaruh.

"Kalau sudah menggunakan nama gelar atau putra mahkota. Itu mau tidak mau melekat, akun yang namanya KGPAA Hamangkunegoro itukan jabatan putra mahkota dan calon raja. Mungkin beliau berpikir dampaknya tidak seperti itu, jadi sangat menyayangkan sekali," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More