Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 25 Februari 2025 | 19:47 WIB
Kondisi sampah yang menumpuk di Pintu Air Joyotakan Solo. (Suara.com/Ari Welianto)

Tri mengakui kalau hujan deras berdurasi petugas siaga 23 jam untuk memantau kondisi ketinggian air. Jika memang kondisi perlu pompa dinyalakan dan pintu ditutup akan dilakukan.

"Kita siaga 24 jam, kebetulan ada tiga petugas yang jaga di sini. Kemarin pas hujan deras turun itu langsung datang ke sini standby, jam 5 sore kita datang," terang dia.

Sejauh ini yang menjadi kendala itu sampah yang menumpuk di pintu air. Akibatnya menghambat aliran air yang mengalir ke sungai tanggul.

"Sampah-sampah jadi kendala, biasanya itu bambu-bambu yang masuk ke pintu air. Jadi aliran air terhambat dan lama mengalirkan, bahkan bisa tersumbat," ungkapnya.

Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1: Persis Solo Semakin Kritis, Bangkit atau Berakhir Sakit

Untuk membersihkan sampah-sampah harus manual, air biar agak kering dulu lalu diambil atau didorong ke pintunya biar jalan.

"Jadi nunggu agak kering dulu untuk membersihkannya. Sampah-sampah itukan mengalir dari atas terus masuk ke pintu air Joyotakan," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More