SuaraSurakarta.id - Tinggi Permukaan Air (TMA) di Pintu Air Joyotakan Solo sempat mencapai 3,5 meter pada, Senin (24/2/2024) malam.
Kondisi itu dipengaruhi hujan deras berdurasi lama terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Sehingga membuat sungai yang aliran dari Klaten dah Sukoharjo masuk ke pintu air Joyotakan.
Pintu air pum ditutup dan mesin pompa dinyalakan untuk membuang air ke sungai tanggul yang alirannya menuju Sungai Bengawan Solo.
"Semalam tinggi air di sini (pintu air Joyotakan) sempai capai 3,5 meter. Pompa dinyalakan dari semalam sekitar pukul 20.30 WIB dan sampai jam 10 pagi masih nyala," ujar penjaga Pintu Air Joyotakan, Tri Haryanto, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya pintu juga ditutup agar air dari sungai tanggul tidak masuk ke pintu air. Jadi pompa dinyalakan untuk membuat air dari pintu air ke sungai tanggul.
"Pintu tiga-tiganya ditutup. Air sempat tinggi di sungai tanggul daripada di pintu air dan airnya balik terus kemudian ditutup. Tadi pagi sudah dibuka dan mesin pompa tetap nyala," katanya.
Tri mengatakan kondisi mesin sejauh ini cukup bagus meski sudah 15 tahun. Perawatan pun terus dilakukan, mesin sering dipanasi seminggu dua kali.
"Sejauh ini mesin masih aman. Karena memang perawatannya itu rutin selalu dipanasi, jadi saat kondisi air tinggi tidak ada masalah," sambung dia.
Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1: Persis Solo Semakin Kritis, Bangkit atau Berakhir Sakit
"Kalau di sini tinggi maka daerah Joyotakan dan wilayah Grogol akan banjir," lanjutnya.
Tri mengakui kalau hujan deras berdurasi petugas siaga 23 jam untuk memantau kondisi ketinggian air. Jika memang kondisi perlu pompa dinyalakan dan pintu ditutup akan dilakukan.
"Kita siaga 24 jam, kebetulan ada tiga petugas yang jaga di sini. Kemarin pas hujan deras turun itu langsung datang ke sini standby, jam 5 sore kita datang," terang dia.
Sejauh ini yang menjadi kendala itu sampah yang menumpuk di pintu air. Akibatnya menghambat aliran air yang mengalir ke sungai tanggul.
"Sampah-sampah jadi kendala, biasanya itu bambu-bambu yang masuk ke pintu air. Jadi aliran air terhambat dan lama mengalirkan, bahkan bisa tersumbat," ungkapnya.
Untuk membersihkan sampah-sampah harus manual, air biar agak kering dulu lalu diambil atau didorong ke pintunya biar jalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran