Festival ini bukan hanya sekadar acara kuliner, tetapi kegiatan ini juga memuat filosofi mendalam tentang kebersamaan dan gotong-royong, yang merupakan bagian dari nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan pemaparan Bu Iik, festival ini menjadi sarana untuk melestarikan tradisi sekaligus memperkenalkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, melalui makanan khas yang mengandung filosofi kebersamaan.
"Sayur Podomoro mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi, saling mendukung, dan menjaga keharmonisan dalam hidup bersama," ujar Bu Iik.
Dalam sesi diskusi, terdapat antusiasme yang dari para peserta dalam mengikuti kegiatan sarasehan. Hal ini nampak dari banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber terkait peran generasi Z dalam kegiatan festival Serut Podomoro.
Para peserta sepakat bahwa untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila, hal tersebut harus dimulai dari tingkat yang paling dasar, yaitu masyarakat desa dan komunitas lokal. Pancasila tidak cukup jika hanya dikenalkan di ruang-ruang formal atau sekolah, tetapi harus menyentuh kehidupan nyata masyarakat.
Oleh karena itu, kegiatan seperti Festival Podomoro ini menjadi sangat penting sebagai wadah untuk memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui nilai-nilai tradisi Jawa dalam konteks yang lebih dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Sebagai penutupan, Iik menyampaikan pesan yang kuat bahwa Pancasila harus dibangun kembali dari bawah, dengan menghidupkan kembali budaya dan tradisi lokal.
Salah satunya adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan berbasis kebudayaan dengan melibatkan generasi muda. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi upaya yang lebih besar dalam membangkitkan semangat Pancasila yang inklusif dan merayakan keberagaman budaya lokal sebagai dasar persatuan bangsa.
Para peserta berharap bahwa dialog seperti ini akan terus berlangsung, dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat terjaga dan diteruskan kepada generasi mendatang.
Baca Juga: Kolaborasi Inspiratif: Ibu-ibu Acacia Residence dan UNS Ciptakan Batik Karya Sendiri
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
Terkini
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
-
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Jokowi
-
Ungkap Kasus Tindak Pidana Kesehatan dan Psikotropika, Polres Sukoharjo Tangkap Pria Wonogiri
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'