SuaraSurakarta.id - BPBD Boyolali melakukan antisipasi dampak bencana alam pada musim hujan di 22 Kecamatan wilayah ini, untuk bulan November 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Suratno mengatakan, pada November ini, pihaknya melakukan langkah-langkah persiapan baik mulai dari kebijakan maupun teknis operasional.
Dari sisi kebijakan BPBD sudah disiapkan dan proses untuk penetapan keputusan Bupati Boyolali, tentang siaga darurat bencana Hidrometeorologi sebagai dampak dari musim hujan saat ini.
"Dari keputusan tentang siaga darnurat tersebut mendasarkan pada masing-masing potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang selama ini secara historis terjadi di wilayah Boyolali," kata Suratno dilansir dari ANTARA, Selasa (19/11/2024).
Baca Juga: Polemik Soal Susu Boyolali, Zulkifli Hasan: Pelaku Industri Wajib Beli Produk Dalam Negeri
Meliputi bencana tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang, yang semuanya berpotensi membahayakan kehidupan dan penghidupan manusia.
Karena itu, katanya, terkait dengan peta rawan bencana dengan hidrometeorologi untuk tanah longsor ada di beberapa wilayah kecamatan secara umum potensinya yakni di Selo, Cepogo, Gladagsari, dan Karanggede. Daerah ini, sering terjadi bencana tanah longsor dan cuaca ekstrem termasuk di dalamnya terjadi angin kencang disertai hujan lebat.
Kemudian, lanjut dia, di Kecamatan Cepogo, Musuk, dan Tamansari atau Boyolali bagian barat dan selatan. Untuk wilayah Boyolali Utara bencana tanah longsor selama ini, berpotensi terjadi di Kecamatan Kemusu, Andong, Klego, Juwangi, wonosegoro dan Wonosamodro. Kemudian, di Boyolali Selatan, ada Kecamatan Sawit dan Banyudono. Kemudian, di Kecamatan Mojosongo di beberapa titik, juga Kecamatan Boyolali Kota, pada pekan yang lalu terjadi di Desa Karanggeneng juga bencana tanah longsor.
Karena, bencana tanah longsor tersebut sangat tergantung pada kelandaian atau kontur tanah yang ada, sehingga kemiringan dari lahan yang terjal kemungkinan longsor akan terjadi, dan Boyolali semua daerah kecamatan ada potensi bencana tanah longsor. Tapi, terkait dengan intensitas kecamatan yang disebutkan tadi secara historis sering terjadi bencana tanah longsor.
Dia menjelaskan, cuaca ekstrem di Boyolali secara historis pernah menelan korban terjadi ada di Kecamatan Andong, Klego, Nogosari, dan Kemusu. Daerah ini, bencana puting beliung atau angin kencang seperti langganan. Kemudian, Kecamatan Ngemplak, Mojosongo, Sambi, Teras, dan Simo, juga sering terjadi potensi cuaca ekstrem.
Baca Juga: BPBD Boyolali Imbau Waspada Bencana Tanah Longsor Saat Musim Hujan
Karena itu, adanya potensi dan wilayah yang termasuk peta rawan bencana hidrometeorologi tersebut selaku BPBD Boyolali ia mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat di daerah ini, terutama kepada teman-teman tim siaga bencana desa, relawan dan juga masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya kepada lingkungan.
"Karena, jika kita peduli kepada lingkungan maka lingkungan juga akan ramah kepada kita. Artinya, pada musim hujan saat ini, diharapkan kegotongroyangan dan kerja sama dari masyarakat, relawan dan juga pemerintah serta dunia usaha perlu ditingkatkan. Karena, bencana menjadi urusan bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab semuanya," katanya.
BPBD Boyolali selalu siap sedia ke lokasi bencana kalau diperlukan masyarakat, dan hal-hal yang bisa ditangani untuk memelihara dan memperhatikan lingkungan akibat kejadian bencana pihaknya selalu selama 24 jam.
Berita Terkait
-
Jangan Sampai Celaka! Ini Tips Jaga Performa Mobil di Musim Hujan
-
Hujan Deras? Amalkan Doa Ini Saat Naik Mobil untuk Perjalanan Aman
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
Seluk Beluk Ban Mobil: Begini Cara Memilih si Karet Bundar yang Cocok untuk Musim Hujan
-
Jangan Abaikan! Tekanan Ban yang Tepat Bisa Jadi Penyelamat Pengendara Mobil di Musim Hujan
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
Pilihan
-
Timnas Indonesia Ungguli Arab Saudi, Ini 5 Fakta Gol Marselino Ferdinan
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Prabowo Mau Bangun Kampung Haji Indonesia di Mekkah
Terkini
-
4 Wilayah Rawan Bencana, BPBD Boyolali Antisipasi Dampak Bencana Pada Musim Hujan
-
Bertemu Ribuan Peternak Sapi Perah di Boyolali, Zulhas Janjikan Masalah Selesai Dua Pekan
-
Braakkk! KA Batara Kresna Tabrak Motor hingga Nyungsep di Kolong, Begini Kronologinya
-
Cerita Peternak Sapi Perah Terancam Kena Dampak Jika UD Pramono Tutup, 20 Tahun Sukses Kuliahkan 2 Anak
-
Dibalik Seragam Putih: Kisah Pilu Siswi SMP Sukoharjo Jadi Korban Persetubuhan Adik Kelas