SuaraSurakarta.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) angkat bicara terkait polemik susu sapi perah yang terjadi di Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui peternak sapi perah dan pengepul susu protes karena adanya batasan kuota pengiriman susu ke pabrik dan Industri Pengolahan Susu (IPS). Mereka pun harus membuang susu stok hingga puluhan ton dan dipakai buat mandi.
Bahkan berhembus pabrik atau IPS akan mengimpor susu dari luar untuk kebutuhan produksinya.
Zulhas telah memerintahkan Kementerian terkait termasuk Menteri dalam negeri untuk mengutamakan produksi pangan dalam negeri guna memenuhi Industri.
Baca Juga: Susu Melimpah, Peternak Boyolali Nangis! Kuota Batas, Ribuan Liter Terbuang Sia-sia
"Kalau produksi dalam negeri sudah tercapai semua baru impor," terang dia, Rabu (13/11/2024).
Zulhas mengatakan akan memberikan kuota impor kalau memang produksi dalam negeri tidak bisa diserap.
"Jadi kalau dalam negeri tidak diserap oleh pelaku industri. Maka impornya kita akan kasih kuota," katanya.
Zulhas menegaskan pelaku industri wajib harus membeli dulu produk dalam negeri. Setelah itu baru bisa membeli secara impor.
"Wajib membeli dulu dari produk dalam negeri kita. Setelah itu baru impor," ungkapnya.
Baca Juga: Gara-gara Rekening Diblokir, Pramono Harus Jual 6 Ekor Sapi Agar Usahanya Tetap Jalan
Saat disinggung soal kualitas, Zulhas menyebut tentu harus diperbaiki. Karena kalau kualitasnya buruk pastinya tidak baik.
"Tentu diperbaiki. Kalau kualitasnya buruk kan gak baik juga," jelas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
PAN Bantah Zulhas Temui Jokowi Demi Minta Perlindungan di Kasus Impor Gula: Minta Perlindungan Hanya ke Allah
-
Minum Susu Berlebihan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Bagi Wanita? Ini Hasil Penelitian Terbaru
-
Momen Putri Zulhas Cium Tangan Zumi Zola Jadi Omongan: Emang Udah Suami Istri?
-
Studi SEANUTS II: Susu Saat Sarapan Bantu Penuhi Kebutuhan Kalsium dan Vitamin D Anak-anak Indonesia
-
Viral Video Susu Sapi Terbuang, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Tolong Prioritaskan Peternak Lokal
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
- Cucu Ulang Tahun, Kado dari Kris Dayanti untuk Azura Bikin Atta Halilintar Semringah: Masya Allah!
- Dihujat Gegara Sindir Raffi Ahmad, Pendidikan Andhika Pratama dan Andre Taulany Tak Jauh Beda
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kesetiaan Cinta Ahmad Luthfi dan Pesan Amanah dari Mendiang Sang Istri
-
Tas Mewah Kaesang Pangarep Dipertanyakan, LP3HI dan MAKI Gugat Bea Cukai Solo
-
Rokok Polos Ancam Ribuan Pekerja! Petani, Buruh dan Akademisi Bersuara
-
SK Dinilai Langgar Undang-undang, Sayap PPP Laporkan Menteri Hukum ke Prabowo Subianto
-
Kebijakan Kemasan Polos: Ancaman Besar bagi Ekonomi Petani Tembakau Jateng