Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 12 November 2024 | 16:49 WIB
Mantan Anggota DPRD Kota Solo, Ginda Ferachtriawan. [Suara.com]

SuaraSurakarta.id - Sejumlah kader PDIP dengan terang-terangan mendukung paslon 02 Respati Ardi-Astrid Widayani di Pilkada Solo 2024.

Keduanya adalah Wawanto dan Ginda Ferachtriawan. Keduanya merupakan mantan anggota DPRD Solo dari PDIP periode sebelumnya.

Keduanya bahkan ikut mendaftar penjaringan sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Solo (bacawawalkot) di Pilkada Solo 2024. 

"Untuk saat ini saya bisa sampaikan, bahwa kalau ditanya siapa kira-kira yang saya dukung. Yang saya akan dukung adalah pasangan Mas Respati dan Mbak Astrid," terang dia, Senin (11/11/2024) malam.

Baca Juga: Kroyok Bengawan! Relawan Bocahe Gibran Beri Dukungan ke Respati Ardi-Astrid Widayani

Menurutnya era kepemimpinan Wali Kota Jokowi, FX Rudy dan Gibran bisa dilihat banyak sekali perkembangan dan kemajuan Kota Solo yang terjadi.

Sehingga dibutuhkan paslon yang punya konsep jelas dan pasti akan melanjutkan pembangunan-pembangunan yang sudah ada. 

"Kebetulan saya mantan anggota dewan jadi paham betul tentang politik dan pemerintahan kota. Jadi saya akan memilih yang punya konsep jelas dan yang pasti akan melanjutkan," ungkapnya.

Ginda mengaku mengenal baik dengan kedua pasangan calon (paslon) baik calon wali kota maupun wakil wali kota. Bahkan sudah banyak berkomunikasi dengan salah satu paslon. 

"Saya sudah banyak berkomunikasi dengan salah satu paslon (Respati-Astrid)," kata dia  

Baca Juga: Pertarungan Megawati dan Jokowi di Pilgub Jateng 2024, Pengamat Politik: PDIP dalam Posisi Terancam

Sudah lama memang selalu ditanya pada 27 November nanti kira-kira mau mencoblos siapa oleh keluarga dan yang lain.

Setelah tahu akan mencoblos Respati-Astrid pasti akan banyak bertanya lagi kenapa memilih paslon 02 tersebut.

"Ya nanti di perkembangan selanjutnya saya akan menyampaikan selalu. Karena saya menyakini melanjutkan itu sesuatu yang pasti, 17 program skala prioritas itu merupakan suatu tantangan yang luar biasa," sambungnya.

"Jadi siapapun nanti yang akan jadi wali kota tantangan utamanya ada di itu. Bagaimana bisa meneruskan dan melanjutkan," lanjut dia.

Ginda menyakini yang selama ini diajak komunikasi dan berkomunikasi adalah paslon Respati-Astrid.

Mereka berdua mampu melanjutkan pembangunan untuk kemajuan Kota Solo ke depannya.

"Siapa yang mau melanjutkan pembangunan, kemajuan Kota Solo yaitu yang sebaiknya kita pilih. Dari komunikasi yang saya dapatkan, Mas Respati dan Mbak Astrid adalah yang saya yakini mampu untuk melanjutkan," ujarnya.

Ketika ditanya status di partai saat ini, Ginda menegaskan masih sebagai anggota PDIP. 

"Sampai hari ini status saya masih sebagai anggota PDIP, walaupun sudah jarang diajak, komunikasi sudah tidak ada. Bahkan terakhir setelah pengumuman pendaftaran calon wali kota saya juga sudah dikeluarkan dari grup WA. Saya sempat bertanya alasannya apa dan sampai hari ini tidak pernah ada jawaban," papar dia.

Ginda mengaku dulu saat pilpres pernah diajak sebagai pelatih saksi dan sudah bersedia. Tapi tidak ada tindaklanjutnya dan bingung. 

"Saya merasa, saya punya pengalaman dan pikiran yang bisa saya bawa kepada siapa wali kotanya. Tetapi kita komunikasi tidak pernah ada, ya sudah yang bisa saja ajak komunikasi siapa maka tak sampaikan. Mas Respati misalnya nanya bagaimana tanggapannya Mas Ginda, ya saya sampaikan," jelasnya.

Sementara itu Wawanto mengatakan bahwa sosok Respati-Astrid ini masih muda dan visioner.

Bahkan sudah ngobrol-ngobrol dengan mereka berdua jika nanti terpilih bagaimana bisa membawa Kota Solo ke depannya seperti apa.

"Kenapa saya menentukan pilihan ini, saya sudah sedikit ngobrol dan bincang-bincang. Bagaimana membawa nanti kalau terpilih bisa membawa Kota Solo ke depan. Itu kayak apa, saya sudah sempat bicara dulu baru menentukan pilihan," papar dia.

Wawanto menyebut siap menerima saksi PDIP karena tidak memilih paslon yang diusung oleh PDIP. Namun sampai saat ini masih sebagai kader anggota PDIP.

"Saya siap mengundurkan diri kalau memang harus mengundurkan diri. Kalau mau dipecat saya siap, sudah saya putuskan. Mohon maaf, di internal saya sudah tidak dianggap, tidak dipakai lagi," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More