SuaraSurakarta.id - Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII Kota Solo menyampaikan harapan agar calon wali kota dan wakil wali kota Solo memperhatikan penguatan pendidikan karakter dan budi pekerti di sekolah-sekolah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua LDII Solo, Muhammad Zain, usai menerima kunjungan calon Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, di Kantor DPD LDII Solo, Kamis (3/10/2024) malam.
Zain menilai, bahwa peningkatan muatan lokal terkait pendidikan karakter akan menjadi langkah penting dalam menyongsong cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Penguatan pendidikan karakter dan budi pekerti tidak bisa ditunda lagi, karena generasi muda yang akan menjadi pilar bangsa pada 2045," kata Zain.
Baca Juga: Respati-Astrid dan Misi Lanjutkan Program Gibran untuk Solo Semakin Bergairah
Dalam kesempatan tersebut, LDII Solo juga mengusulkan agar calon pemimpin Solo memperhatikan revitalisasi pasar serta mendukung berbagai kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Ini penting untuk aktivitas ekonomi masyarakat serta menjadi daya tarik wisatawan juga," jelas dia.
Zain juga berharap calon wali kota dan wakil wali Kota Solo mampu menjaga kerukunan umat beragama di Kota Solo.
Dikatakan, Solo merupakan kota dengan keberagaman yang tinggi, terutama dalam aspek agama. Sehingga menjaga kerukunan merupakan kunci dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila, khususnya semboyan Bhineka Tunggal Ika.
"Kami menitikberatkan beberapa pesan kepada calon pemimpin Solo, salah satunya adalah tetap menjaga kerukunan umat beragama," ujar Zain.
Sementara itu, Teguh Prakosa, calon Walikota Solo, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh LDII Solo.
Ia mengapresiasi peran LDII dalam membangun kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo, khususnya dalam bidang sosial dan pendidikan.
"LDII Solo merupakan salah satu organisasi keagamaan yang besar di Solo. Mereka telah bekerja sama luar biasa dengan Pemkot, terutama di lapangan. Kami berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut," ujar Teguh.
Ia juga menyoroti, model pendidikan yang diterapkan LDII, yang memadukan modernisasi ilmu pengetahuan dengan penguatan karakter dan budi pekerti. Menurutnya, ini bisa menjadi contoh bagi pendidikan di Solo ke depannya.
"Semoga semua organisasi keagamaan di Solo bisa saling menghargai dan menjaga kerukunan. Dengan kerukunan yang terjaga, kita bisa menciptakan suasana gotong royong dan kedamaian yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Solo," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Menemukan Kembali Semangat Politik Ki Hadjar Dewantara di Era digital
-
Jembatan Penghubung Dunia Pendidikan dan Politik
-
Merdeka Belajar sebelum Merdeka: Politik Pendidikan ala Tamansiswa
-
Pendidikan Mentereng Ryan Adriandhy, Genius di Balik Film Animasi Jumbo
-
Pendidikan Valentinus Resa, Host Berita Metro TV yang Viral dengan Gaya Satire
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Hadapi Gugatan Mobil Esemka, Jokowi Tunjuk YB Irpan Sebagai Pengacara
-
Isu Judi Online Terpa Orang Dekat Prabowo Subianto, Ini Reaksi Relawan di Solo
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
Polemik Ijazah Palsu: Jokowi Buktikan dengan Hukum dan Data UGM
-
Sudah Tunjuk Pengacara, Jokowi Siap Lawan Soal Gugatan Mobil Esemka