Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 25 September 2024 | 18:23 WIB
Masjid Al Ikhlas Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. (Suara.com/Ari Welianto)

"Kalau niat itu baik tapi memang cara menegurnya itu yang kurang pas. Kita kalau ke masjid suruh pakai yang bagus atau sopan memang tuntunannya seperti itu," ungkapnya.

"Tapi kadang-kadang yang belum datang itu datang ke masjid dengan pakaian seadanya. Terus ditegur tapi belum bisa menerima lalu mengshare ke medsos," lanjut dia.

Sunardi menyebut yang ditegur atau yang viral kan ke medsos itu pendatang. Jadi dari tempat kerja datang ke masjid mau salat terus ditegur.

"Itu pendatang jadi belum tahu kebiasaan di sini. Kalau orang sini sudah paham dan pasti tahu, kalau culture nya seperti masjid pada umumnya," tandasnya.

Baca Juga: Gerak Cepat, Berkas Kasus Kekerasan Santri Dilimpahkan ke Kejari Sukoharjo

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Sukoharjo, Muh. Mualim mengatakan belum mengetahui adanya masjid di Kartasura yang viral di medsos itu.

Tapi mestinya secara umum masjid itu bisa digunakan untuk masyarakat umum.

"Saya belum bisa memberikan tanggapan lebih, akan cari tahu dulu permasalahannya seperti apa," jelas dia.

Mualim menambahkan kalau soal anak-anak ramai itu wajar, karena dunianya seperti itu. Mungkin kalau mau menegur dengan cara yang bijaksana, tidak harus diusir.

"Kalau nanti anak-anak tidak terbiasa ke masjid maka ke depannya malah kurang baik. Jadi kalau anak cuma ramai atau gojek itu biasa, karena masa anak-anak," pungkasnya.

Baca Juga: Geger! Imam Masjid di Sragen Dibacok Saat Salat Subuh, Ini Kondisinya

Kontributor : Ari Welianto

Load More