SuaraSurakarta.id - Orang tua santri Ponpes Az Zayadiyy Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo (13), santri yang menjadi tindak kekerasan kakak kelasnya hingga meninggal terus berupaya mencari keadilan untuk anaknya.
Keduanya pun tengah mencari kuasa hukum mendampingi dalam kasus kematian anaknya. Bahkan sudah berkomunikasi dengan tim Hotman 911 dan masih menunggu.
"Sampai saat ini belum dapat pendamping kuasa hukum. Sudah jalin komunikasi dengan pihak Hotman 911 tapi belum ada jawaban," terang ayah korban, Tri Wibowo, Jumat (20/9/2024).
Menurutnya sampai saat ini belum dapat pendamping kuasa hukum. Padahal saat ini perkara sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sukoharjo.
Baca Juga: Kemenag Sukoharjo Minta Klarifikasi Pondok Pesantren Buntut Kematian Santri
"Surat dari kejaksaan sudah sampai di rumah bahwa berkas sudah sampai kejaksaan. Tapi belum dapat pendamping kuasa hukum, saya kan tidak paham hukum tiba-tiba sudah sampai kejaksaan dan tuntutannya saya nanti bagaimana," papar dia.
Tri menegaskan agar pelaku bisa dihukum maksimal sesuai pasal yang disangkakan. Banding akan dilakukan jika ada keringanan hukuman mengingat pelaku masih di bawah umur.
"Saya harapkan bisa dapat hukuman yang maksimal. Makanya saya butuh pendampingan kuasa hukum, saya tidak mau kecolongan," ungkapnya.
Tri menjelaskan jika pelaku melakukan tindak kekerasan tidak hanya ke anaknya tapi sebelumnya sudah pernah ke anak lain.
Kalau informasi yang didapat itu ada beberapa anak yang jadi korban, seperti luka-luka, ada juga yang sampai koma.
Baca Juga: Polisi Periksa 12 Saksi Kasus Tewasnya Santri di Sukoharjo
"Saya sampaikan apa yang sampai ke telinga saya. Pelaku melakukan tindakan itu tidak hanya anak saya tapi juga anak yang lain," sambung dia.
Tri mengaku sudah berkomunikasi dan mendapatkan voice note pengakuan dari korban lain. Bahkan siap dihadirkan jika dibutuhkan sebagai saksi.
"Kita sudah diberikan voice note oleh salah satu saksi, kita punya. Terus dari korban sebelumnya sudah konfirmasi siap dihadirkan kalau memang dibutuhkan," jelasnya.
Dari pihak ponpes, lanjut dia, sudah ke rumah dan mencoba memfasilitasi. "Tapi kita fokusnya bagaimana anak saya segera dapat kepastian hukum," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
5 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Kulit Berjerawat, Terasa Ringan Lebih Cepat Meresap
-
Daftar 5 Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Cegah Penuaan Dini Kandungan SPF Teruji
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Potret Ayah dan Ibu Justin Hubner, Calon Mertua Jennifer Coppen?
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
Terkini
-
Mahasiswi UNS dengan IPK 3,8 Lompat dari Jembatan Jurug, Punya Masalah Kejiwaan?
-
Jokowi Absen di HUT Bhayangkara, Pilih Habiskan Waktu Bersama Cucu?
-
Kasus Penipuan Ratusan Juta Rupiah, Bos CV Dua Putra Perkasa Dipenjara 2 Tahun
-
Terungkap! Identitas Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri Terjun dari Jembatan Jurug
-
Mahasiswi Lompat dari Jembatan Jurug, Tinggalkan Pesan: 'Aku Pergi Ya, Bu Maaf Aku Tak Sekuat Ibu'