SuaraSurakarta.id - Masjid Al Ikhlas Mendungan RT 01 RW 04, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo menjadi viral dan banyak sorotan netizen di media sosial (medsos).
Masjid tersebut viral karena banyak tanggapan negatif dari netizen khususnya yang pernah datang. Dalam unggahan di akun berbagai medsos tersebut mengunggah foto masjid tersebut.
Dalam unggahan tersebut terdapat caption yang bertuliskan.
"Diusir dari masjid karena cuma sekedar buka hp, suara anak-anak, dan baju dianggap tidak agamis," tulis caption tersebut.
Baca Juga: Gerak Cepat, Berkas Kasus Kekerasan Santri Dilimpahkan ke Kejari Sukoharjo
Kemudian di bawahnya terdapat tulisan lokasi, Masjid Al Ikhlas Mendungan, Kartasura Kab. Sukoharjo.
Ada beberapa slide dalam unggahan di akun medsos tersebut. Yang mana berisi soal pengalaman pribadi ketika datang ke masjid.
Ada beragam ulasan atau review yang dilihat dari akun tersebut mengenai masjid tersebut. Ulasan tersebut tidak hanya baru-baru saja tapi sudah selama 2 tahun terakhir.
Kebanyakan mengulas soal seorang pengurus masjid yang dinilai kurang sopan saat menegur jamaah atau anak kecil yang ramai hingga melakukan pengusiran karena hanya memakai kaos.
Bahkan Masjid Al Ikhlas tersebut mendapat rating buruk di Google Map.
Baca Juga: Geger! Imam Masjid di Sragen Dibacok Saat Salat Subuh, Ini Kondisinya
Ketua RT 01 Sunardi (58) saat dikonfirmasi mengatakan bahwa itu cuma salah paham penyampaian saja. Sehingga tidak perlu diperpanjang dan diperdebatkan.
"Itu salah paham penyampaian saja. Nanti akan berusaha memperbaiki cara penyampaiannya," ujarnya saat ditemui, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya adanya viral ini akan menjadi bahan evaluasi buat pengurus masjid. Yang menyampaikan itu hingga jadi viral itu hanya oknum dan bukan kebijakan pengurus.
"Ini jadi bahan evaluasi dan teguran buat kita semua. Jadi yang memperingatkan itu oknum bukan kebijakan pengurus masjid," kata yang juga pengurus masjid ini.
"Kasus ini akan disampaikan ke pengurus masjid, mungkin nanti akan ada pertemuan. Biar ke depan bisa lebih baik lagi, karena tidak semua orang itu bisa menerima dengan yang kemarin," sambung Sunardi.
Sunardi mengakui memang teguran yang disampaikan itu dengan nada tinggi dan kurang pas. Sehingga orang atau yang ditegur itu belum bisa menerima kata-kata yang agak keras.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?