Ceritanya setelah kejadian dipukul dan sebagainya itu sudah datang ke keamanan pondok kalau bersama teman-temannya dipukuli. Tapi dari pihak keamanan malah menyampaikan kalau malasah ini diselesaikan bareng-bareng dan jangan cerita teman-temannya, kalau ditanya bilang saja betah di pondok.
"Harus jaga nama baik sekolah, itu yang tersimpan di memori anak saya. Ketika saya tanya awal sebelum tak ajak ke psikolog, kalau ditanya jawabannya harus jaga nama baik pondok. Ada juga yang menyampaikan 'sudah ikuti saja kakak kelas, yang penting aman," terangnya.
E menyebut kalau anaknya itu trauma dan takut dengan kejadian tersebut, saking takutnya itu tidak mau duduk di ruang tamu atau tengah. Langsung masuk ke dalam kamar dan dikunci.
"Ada trauma dan ketakutan, setelah dari psikolog itu baru mau tak ajak jalan-jalan dan makan hingga mau cerita sedikit. Sempat tertutup juga," ucap dia.
Baca Juga: Kasus Tewasnya Santri, Kapolres Sukoharjo Sebut Pelaku Lakukan Tindakan Keji Ini
Anaknya itu masuk Ponpes Az Zayadiyy itu tahun ajaran 2024 kemarin bulan Agustus. Mulai ada perubahan itu setelah habis agustusan, dari yang jajannya sehari cuma Rp 10.000 - Rp 15.000 jadi Rp 40.000 - Rp 50.000 per hari.
"Dari situ indikasi kita ada pemalakan. Lalu makanannya sudah habis setor uang terus kehabisan lagi setor tenaga," imbuhnya.
Saat menemui pengurus bersama yang lain minta agar pelaku pembullying itu dikeluarkan. Kalau tidak akan cabut anak-anak, karena posisinya sudah sampai seperti itu.
"Pelaku sempat dihukum tapi teman yang lain atau gengnya itu masih tetap bekerja. Jadi sudah membentuk geng," paparnya.
Ditambahkan dari cerita-cerita ada santri lain di yang sedang tidur, hidungnya dimasuki minyak kayu putih. Ada juga yang kelaminnya dijepit pakai penjepit baju, ada yang ditabraknya ke lemari hingga berdarah.
Baca Juga: Diduga Korban Kekerasan, Ini 4 Fakta Tewasnya Santri Asal Solo
"Ada yang sempat koma juga tapi itu yang tahun lalu, yang mimisan juga ada. Bahkan ada sebelum masuk pondok itu operasi hernia terus ditendang kemaluannya," tandas dia.
"Saat ini anak saya pindahkan ke boarding school di daerah Kartasura. Jadi di pondok hanya dua bulan saja, saat istri tahu anaknya jad korban kekerasan itu langsung sakit," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?