SuaraSurakarta.id - Anak muda atau Gen Z diminta waspada munculnya radikalisme model baru dalam menyambut Pilkada 2024.
Pemerhati Radikalisme dan Terorisme, Amir Mahmud menilai, aksi radikalisme itu bukanlah berbentuk teror, melainkan ajakan kepada masyarakat untuk golput.
"Untuk membuat kacau tidak melulu dengan aksi teror, berupa bom dan lain sebagainya. Namun lebih pada hasutan. Membuat masyarakat menjadi antipati terhadap jalannya Pilkada besok itu, sehingga yang saya khawatirkan akan terjadi Golput," kata Amir Mahmud dalam diskusi yang berlangsung di sebuah cafe di Solo, Jumat (9/8/2024) malam.
Direktur Amir Mahmud Center ini menuturkan meski pemeritah sudah membubarkan kelompok-kelompok radikal, namun bukan berarti pergerakan mereka selesai.
Sebab sel-sel mereka masih hidup dan berada ditengah-tengah masyarakat. Sel-sel inilah yang terkadang dimanfaatkan oleh calon peserta pemilu tertentu yang menjatuhkan masyarakat.
Terutama untuk menjatuhkan calon-calon yang dibentuk oleh pemerintah yang berkuasa saat ini.
"Dalam satu kasus masa lalu di Jakarta. bisa kita lihat bagaimana kuatnya arus itu. Sehingga agama dijadikan alat komoditas untuk menjatuhkan lawan dan lain sebagainya," ujarnya.
Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Solo, Yuly Yulianingrum menjabarkan bawah pihaknya sejauh ini sudah berusaha dengan maksimal untuk membendung paham radikalisme yang mungkin akan mengganggu jalannya pesta demokrasi.
"Sejak awal kami telah mengupayakan agar setiap tahap yang dilakukan KPU itu terbuka," kata Yuly.
Baca Juga: Serikat Kawula Sedasa Rangkul Pengemudi Ojek Online Menangkan Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024
Karena dengan keterbukaan itu, memungkinkan setiap orang untuk mengawal keberjalanan prosesnya. Yuly kemudian memberi contoh proses rekrutmen anggota ad hoc KPU, seperti PPS, PPK, Pantarlih, dan sebagainya yang di mana ada satu tahap, tanggapan masyarakat, yang sangat bisa dijadikan sebagai pengawalan.
"Di tahap itu, masyarakat diminta untuk memberi masukan kepada KPU dalam banyak hal, mulai dari latar belakang orang-orang yang akan terlibat pemilu, dan sebagainya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- 7 HP Murah dengan Kamera Jernih: Senjata Andalan Para Content Creator
Pilihan
-
5 Jenis Mobil Bekas Super Irit BBM hingga 23 Km/Liter, Harga Mulai Rp 70 Jutaan!
-
10 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Bagasi Super Besar, Hemat di Kantong dan Cocok Buat Pulang Kampung!
-
Rekomendasi 5 Mobil Bekas MPV Murah Juni 2025, Kabin Luas dan Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas Keren untuk Emak-Emak, BBM Irit dan Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
12 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
Terkini
-
Polemik Tukar Guling Pasar Purwo Raharjo Teloyo Berlanjut, Ahli Waris Ungkap Hal Mengejutkan
-
Hasil Lab Ayam Goreng Widuran Layak Makan, Wali Kota: Boleh Buka Tapi....
-
Hadapi Liga 1 Musim Depan, Jokowi Minta Persis Solo Cari Pemain Bagus
-
Pimpin Kota Solo, Respati Ardi Akui Disemangati Luhut Binsar Pandjaitan
-
Respati Ardi Tegaskan Tak Tergiur Mitos Kursi Gubernur-Presiden, Fokus di Solo!