Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 09 Agustus 2024 | 12:36 WIB
Baliho bertuliskan 'Mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu' tersebar di sejumlah titik di Kota Solo jepang Pilkada Solo 2024. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Baliho bertuliskan 'Mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu' tersebar di sejumlah titik di Kota Solo jepang Pilkada Solo 2024.

Praktis, kemunculan baliho di sejumlah titik strategis di Kota Bengawan ini menjadi fenomena di kalangan anak muda.

Tak sedikit, diantara anak muda Kota Solo yang membuat aksi dengan berfoto menggunakan background baliho tersebut. Bahkan, mereka juga mengklaim jika sosok berkacamata itu merupakan dirinya.

Aksi yang mereka lakukan ini, juga diunggah di story media sosial (medsos). Termasuk di status WhatsApp yang mereka miliki. Tentu, hal itu mengundang penasaran di kalangan mereka.

Baca Juga: Serikat Kawula Sedasa Rangkul Pengemudi Ojek Online Menangkan Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024

Seperti yang dilakukan oleh Anggun Wahyu (22). Dia mengaku, baliho yang dipasang itu cukup unik. Meski dirinya mengetahui, jika sosok ‘mbak dan mas berkacamata’ itu mengacu ke sosok seseorang yang akan maju sebagai calon pasangan politik di Kota Solo. Apalagi, mereka juga sudah terjun secara langsung ke masyarakat.

"Kalau saya pribadi, itu kreatif banget ya. Ya ini cara untuk memperkenalkan diri ke anak muda zaman sekarang. Kan, anak muda sekarang sukanya yang gak flat-flat (biasa saja-red). Ya ini membuat anak muda, untuk berpikir siapa sih sosok itu. Meskipun, sebagian besar pasti sudah tahu arahnya kemana," ujar Anggun kepada Suara.com, Jumat (9/8/2024).

Dalam unggahannya, perempuan berparas cantik itu mengenakan kacamata diiringi caption ‘Yura, apakah aku yang dimaksud (berkacamata-red)?’.

"Kalau kemasannya seperti itu kan, politik jadi terkesan asyik. Gak terkesan kaku, seperti baliho-baliho yang memajang sosok calon yang bakal bertarung di Pilkada Solo nanti," ujar warga asal Jebres itu.

Dirinya berharap, pemimpin Kota Solo di masa mendatang dapat mewadahi keinginan anak muda dan memajukan Kota Solo lebih maju lagi.

Baca Juga: Komunitas Ojol Sedulur Dalan Solo Dukung Penuh Sekar Tandjung Maju di Pilkada

Sementara itu, pengamat politik, Akhmad Ramdhon mengatakan, pola komunikasi yang dilakukan berbeda dengan baliho bakal calon pemimpin Kota Solo yang sebelumnya telah muncul. Menurutnya, ada pesan komunikasi yang ingin disampaikan ke masyarakat.

"Asumsi yang dibangun adalah ini bagian supaya publik diminta untuk menebak. Tapi, sebenarnya tebakan itu mudah, ketika masing-masing figur tersebut mengonfirmasi di masing-masing akun media sosial mereka," ujar Ramdhon.

Staf pengajar sosiologi FISIP UNS ini juga mengakui, jika strategis politik yang dilakukan itu sangat menarik karena ini merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan di tingkat partai masih intens.

"Artinya, jadwal pendaftaran masih di akhir Agustus 2024. Sehingga, upaya ini bisa sebagai sosialisasi awal ke publik," tegasnya.

Disinggung terkait banyaknya anak muda yang menggunakan baliho tersebut sebagai background ber-selfie dan diunggah ke medsos, Ramdhon mengatakan, bahwa hal itu sebagai indikasi positif meleknya kalangan muda terhadap politik.

Selain itu, juga menandakan kesadaran para figur untuk menyasar kalangan anak muda agar aktif berpolitik.

"Yang jelas di tahun 2024 di tahun politik, pemilih muda dan pemula itu totalnya 50an persen lebih. Itu berlaku di Pilpres dan Pileg. Jika ditarik mundur, maka angka terebut akan bertambah. Secara spesifik, ini kesadaran para figur memang sengaja untuk menyasar pemilih muda dan pemula. Ini salah satu pendekatan soft campaign (kampanye halus-red) untuk menjangkau sekaligus mempromosikan figur-figur yang akan maju di Pilkada besok," jelasnya.

Baliho 'mbak dan mas berkacamata' itu, kata Ramdhon, mirip dengan strategi politik yang diterapkan saat Pilpres 2024. Lalu, direplikasi ke tingkat Kota/ Kabupaten maupun Provinsi.

"Itu membangun awareness (kesadaran-red) bahwa Pilkada itu adalah bagian yang harus diapresiasi oleh anak muda. Apalagi, figur-figur tersebut juga muda juga ya. Sehingga, strategi itu dipakai juga," pungkasnya.

Load More