Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 30 Juli 2024 | 18:21 WIB
Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS). [Suara.com/Ist]

SuaraSurakarta.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendadak mendatangi kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Selasa (30/7/2024) siang.

Petugas diketahui mendatangi Fakultas Kedokteran. Hal itu dibenarkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus.

Menurutnya, kedatangan petugas KPK itu ada kaitannya dengan penerimaan mahasiswa baru.

"Setahu saya ke Fakultas Kedokteran mau menanyakan daya tampung berapa, seleksi jalur apa, UKT berapa," kata Ahmad Yunus dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Batal Naikan UKT, UNS Minta Bantuan Tambahan Rp40 Miliar ke Pemerintah

Selain itu, yang juga ditanyakan yakni besaran iuran pengembangan institusi (IPI) yang dikenakan kepada mahasiswa.

"Apakah dulu ada yang besar, terutama ini yang kedokteran aja kok," jelas dia.

Ia mengatakan beberapa informasi lain soal kuota mahasiswa, jalur tes masuk, model uang kuliah tunggal (UKT) yang dikenakan kepada para mahasiswa.

"Sumbangan pengembangan institusi seperti apa, penentuan UKT bagaimana," paparnya.

Terkait hal itu, ia memastikan tidak ada penggeledahan yang dilakukan oleh petugas KPK saat berada di kampus UNS.

Baca Juga: Enam Orang Daftar Jadi Bakal Calon Rektor UNS, Ini Daftarnya

"Bukan penggeledahan," ucap dia.

Ia mengatakan para petugas KPK berada di kampus tersebut tidak terlalu lama, yakni di kisaran dua jam.

"Sebentar kok, cuma tanya-tanya aja. 1-2 jam selesai. Tadi pagi, saya ketemu waktu di kedokteran saja dengan pak dekan kedokteran," jelasnya.

Sementara itu, ia memastikan kedatangan KPK tidak hanya ke kampus UNS tetapi juga beberapa universitas lain di Indonesia.

Load More