Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 12 Juni 2024 | 18:34 WIB
Satgas Tim Penjaga Marwa NU Solo saat memberikan keterangan, Rabu (12/6/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Dugaan adanya penyuapan mencuat saat penyelenggaraan Konferensi cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kota Solo yang berlangsung pada, 11 Mei 2024 lalu.

Dugaan adanya penyuapan terhembus sebelum digelarnya konfercab. Dimana berkaitan adanya pengkondisian terhadap Majelis Wakil Cabang (MWC) selaku pemilik suara untuk memenangkan pihak tertentu.

Pada pengkondisian dihadiri oleh Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Solo, yang bertemu dengan calon Rois Syuriah dan calon incumbent Ketua Tanfidziyah PCNU Solo pada bulan Ramadhan tepatnya 6 April 2024 lalu.

Sebagai informasi pada Konfercab PCNU Solo tersebut terpilih Muhtarom sebagai Rois Syuriah PCNU Surakarta dan Mashuri sebagai Ketua Tanfidziyah.

Baca Juga: PBNU Tegas Tolak Adanya Politik Identitas di Pemilu 2024, Gus Yahya: Kami akan Lawan!

"Untuk konfercabnya secara administrasi sudah berjalan dengan baik baik dan kondusif. Cuma sayangkan tercederai dugaan adanya risywah atau suap," terang Ketua Satgas Tim Penjaga Marwah NU Solo, Burhanudin Hilal Adnan saat ditemui, Rabu (12/6/2024).

Burhanudin menjelaskan sebelum konfercab adanya pengkondisian agar terpilihnya Rois Syuriah Muhtarom dan Ketua Tanfidziyah Mashuri.

Munculnya dugaan suap itu sebetulnya sudah terhembus beberapa hari sebelum konfercab. 

"Kami ditelepon beberapa sesepuh dan tokoh tentang adanya suap dengan adanya pengkondisian kepada Ketua Tanfidziyah MWC NU se-Solo. Itu menyebabkan tidak transparan dan demokratisnya para MWC dalam proses pemilihan," ungkap dia.

Adanya pengkondisian itu membuat tidaknya calon-calon yang mungkin akan maju atau diajukan. Kalau di NU itu diajukan oleh MWC bukan maju sendiri.

Baca Juga: Apel Nasional Hari Santri akan Dipimpin Sejumlah Gubernur dan Bupati,Diikuti Setengah Juta Santri

Pada akhir pertemuan itu, 10 orang yang merupakan pimpinan MWC dan calon Rois Syuriah tersebut. Di dalam tas selain ada bingkisan juga diselipkan uang Rp 5 juta.

"Kami sempat menanyakan dan menemui beberapa ketua tanfiziah MWC. Ada yang awalnya membantah, tapi setelah konfercab selesai mengakui adanya pertemuan itu," sambungnya.

Burhanudin mengakui ada Rois Syuriah MWC yang bimbang menerima bingkisan yang ternyata ada uang Rp 5 juta. Akhirnya mengembalikan bingkisan tersebut. 

"Takut ada apa-apa termasuk pertanggungjawaban di akhirat, salah satu Rois Syuriah MWC ini kemudian memberikan bingkisan tas itu kepada bendahara MWC untuk dibuka. Ternyata  ada uang Rp 5 juta yang lantas masih disimpan hingga sekarang," papar dia.

Burhanudin mengatakan sudah melaporkan dan mengirim surat ke PBNU dan PWNU Jateng. Meminta adanya investigasi atas dugaan suap di konfercab PCNU Solo.

"Jika terbukti adanya suap dan pengkondisian atas terpilihnya Rois Syuriah dan Tanfidziyah dalam Konfercab NU Kota Surakarta, kita meminta yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau didiskualifikasi. Serta dilakukan caretaker Kepengurusan PCNU Kota Surakarta oleh PBNU," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More