SuaraSurakarta.id - Disnakkan Kabupaten Boyolali terus melakukan pemantauan lalu lintas perdagangan hewan ternak kurban sapi dan kambing.
Pemantauan itu gencar dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 di wilayahnya.
"Karena permintaan ternak kurban pekan ini mulai meningkat dan menjadi salah satu daerah di wilayah Jateng pengirim sapi dan kambing untuk hewan kurban ke luar kota," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnakkan Boyolali, drh Afiany Rifdania dilansir dari ANTARA, Senin (3/6/2024).
Disnakkan Boyolali sudah mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk pengiriman hewan ternak keluar kota di antaranya, di daerah Jawa Barat hingga Jakarta sudah ada 300 ekor lebih.
"Kami mendekati Hari Raya Idhul Adha permintaan SKKH untuk pengiriman ternak ke luar kota meningkat. Karena, SKKH menjadi syarat utama untuk mengirimkan ternak kurban ke luar kota," jelas dia.
Pihaknya banyak menerima permintaan SKKH jelang hari raya kurban. Pihaknya telah menerima pemeriksaan SKKH yang masuk sekitar 300-an ekor lebih ke Jawa Barat, Jakarta dan sekitarnya.
Dia mengatakan jika pengecekan SKKH tersebut memang menjadi syarat. Sehingga, setiap pengiriman hewan ternak kurban ke luar Boyolali maka harus dilakukan pengecekan laboratorium. Hal ini, dengan tujuan memastikan kondisi ternak sehat dan tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau lumpy skin deseases (LSD).
Menurut dia, ternak yang akan dikirim ke luar kota memang harus dicek laboratorium. Hasilnya dari SKKH sebanyak 300 ekor lebih ternak sapi sehat, sudah divaksin, negatif hasil PCR dan PMK.
"Syarat untuk mendatangkan hewan ternak kurban mengacu pada aturan lalu lintas ternak yang sudah ada. Yakni, Permentan nomor 17 tahun 2023. Aturan itu, juga membuat aturan pengiriman luar kota," katanya.
Baca Juga: Heboh Mayat Pria Ditemukan di Kerten Laweyan, Korban dan Motor Tercebur di Saluran Drainase
Aturan lalu lintas hewan dari luar daerah masih ketat. Menilik, masih ada temuan ternak yang menderita PMK maupun LSD. Dia menegaskan pengiriman ternak dari luar daerah harus memuat empat syarat.
Jadi penjual harus mengantongi surat rekomendasi pemasukan ternak, surat rekomendasi pengeluaran ternak, lalu SKKH dan juga sertifikat veteriner (SV).
Sementara itu, Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati sebelumnya mengatakan pihaknya memperketat pengawasan terhadap lalu lintas hewan kurban jenis sapi dan kambing di wilayahnya, untuk mengantisipasi adanya PMK menjelang Hari Raya Idul Adha 2024.
Boyolali merupakan salah satu daerah produksi daging sapi di Jawa Tengah. Populasi sapi potong di Boyolali hingga April mencapai 85.871 ekor, sapi perah 58.112 ekor, kerbau 646 ekor, dan kambing 49.392 ekor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter