Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 12 Maret 2024 | 21:08 WIB
Puluhan ton ikan nila siap panen di keramba jaring apung (KJA) Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali mendadak mati karena fenomena upwelling, Selasa (12/3/2024). [Suara.com/ist]

SuaraSurakarta.id - Puluhan ton ikan nila siap panen di keramba jaring apung (KJA) Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali mendadak mati karena fenomena upwelling, Selasa (12/3/2024).

Ketua Kelompok Tani KJA Sumber Rejeki Waduk Cengklik Suhartono menjelaskan, total 31 ton ikan yang mati renccananya sebagai stok Ramadan dan Lebaran.

"Ini pukulan berat bagi kami. Apalagi puluhan ton ikan yang mati itu sudah siap panen," kata Suhartono.

Dia memaparkan, matinya puluhan ton ikan nila terjadi sejak Sabtu (9/3/2024) pagi. Tidak adanya sinar matahari membuat suhu di kawasan waduk dingin.

Baca Juga: LAPAAN RI Jateng Desak Inspektorat Kota Solo Segera Sampaikan Hasil Audit Pasar Ikan Balekambang ke Publik

Lalu hujan yang turun sejak pukul 13.00 WIB hingga sore membuat suhu semakin menurun.

"Besoknya (Minggu) ikan nila sudah ada yang mati dan mengambang ke permukaan air. Kemarin (Senin) sampai hari ini lebih banyak lagi yang mati," jelas dia.

Suhartono menjelaskan, fenomena fenomena upwelling kali ini cukup langka, karena biasanya hanya terjadi dalam sehari.

"Tapi hari in Alhamdulillah, kondisi airnya sudah mulai bening. Kemarin amoniaknya tinggi jadi hitam, oksigen kurang, sinar matahari kurang, ikan nila keracunan semua," paparnya.

Dia memaparkan, total 14 ton ikan nila milik KJA Sumber Rejeki mati. Kemudian dari Kelompok KJA Tirto Panguripan mencapai 10 ton dan miliki Kelompok Tani KJA Ngudi Makmur 7 ton mati.

Baca Juga: Mantan Wali Kota Solo Usulkan 2 Lokasi Ini untuk Relokasi Pasar Ikan Balekambang

"Total kerugian Rp 50 juta," tegas dia.

Load More