SuaraSurakarta.id - Puasa bukan hanya persoalan menahan lapar dan dahaga, akan tetapi juga terkait dengan menghindari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa. Salah satu hal yang dianjurkan adalah menghindari berbagai material dari luar masuk ke dalam mulut. Lantas, bagaimana dengan sikat gigi saat puasa?
Berkumur dan sikat gigi merupakan dua hal yang acap kali menjadi kekhawatiran setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa. Mereka khawatir kedua aktivitas tersebut dapat membatalkan puasa karena memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
Menjawab persoalan yang kerap menjadi pertanyaan umat muslim itu, Buya Yahya menjawab dengan tegas bahwa seorang santri harus memahami hukum ini.
"Salah satu yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke lubang mulut, yang dimaksud memasukkan ke lubang mulut adalah menelannya," ujar Buya Yahya.
"Selagi tidak menelannya, maka tidak membatalkannya. Misalnya, berkumur dalam wudhu. Bahkan, es krim sekalipun dimasukkan ke dalam mulut tidak membatalkan, asalkan jangan ditelan," lanjutnya.
Hanya saja, hal itu menjadi makruh apabila dilakukan pada saat berpuasa tanpa kepentingan apapun. Itulah yang membedakan berkumur dengan sikat gigi yang menggunakan pasta gigi dengan berbagai rasa.
"Cuma kalau wudhu sunnah, kalau es krim makruh. Kalau sunnah, kok ketelan, itu tidak dosa. Kan dianjurkan, kita dianjurkan, disunnahkan berkumur," ungkap Buya Yahya.
“Maka, jawabnya sama. Sikat gigi tidak batalkan puasa asalkan sikat giginya jangan ketelan. Nah, cuman kalau sikat gigi ada odol dan sebagainya, itu seperti es krim maka itu akan menjadi makruh,” tegasnya.
Jika sikat gigi menggunakan pasta gigi dan tidak sengaja tertelan, maka itu dapat membatalkan puasa. Sebab, pasta gigi memiliki rasa dan benda yang sengaja dimasukkan ke dalam mulut.
Baca Juga: Pamer Pembangunan Solo Safari, Gibran Balas Netizen Julid: Tidak Menggunakan APBN
Kapan Waktu yang Tepat Sikat Gigi Saat Puasa?
Lebih lanjut, menurut Buya Yahya, sebaiknya sikat gigi dilakukan di waktu-waktu tertentu agar lebih waspada saat menjalani puasa, yakni dengan menghindari yang makruh.
"Maka, lebih baik sikat giginya adalah sebelum ada seruan imsak. Imsak itu maksudnya siap-siap," tutur Buya Yahya.
"Jangan sampai sikat gigi di siang hari," imbuhnya.
Hanya saja, sikat gigi memang diperbolehkan dilakukan di siang hari dengan syarat dapat memastikan tidak ada sedikitpun yang tertelah.
"Akan tetapi harus waspada itu semuanya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
Polisi Absen Lagi, Sidang Gugatan Citizen Lawsuit Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Ditunda
-
Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka
-
Nasihat Spiritual dari Abu Bakar Ba'asyir kepada Jokowi, Ini yang Dibicarakan