Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 Maret 2024 | 22:02 WIB
ilustrasi olahraga bulan ramadan. (Pixabay/fotorech)

SuaraSurakarta.id - Olahraga biasanya masih tetap dilakukan oleh sebagian orang saat bulan Ramadan. Namun demikian, harus memperhitungkan stamina. 

Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama, MKM membagikan tips aman dan sehat berolahraga pada saat menjalani puasa di bulan Ramadan.

Ngabila mengatakan, seseorang yang menjalani puasa disarankan untuk tetap beraktivitas fisik atau berolahraga ringan agar tubuh tetap bugar.

"Olahraga sebaiknya tidak yang terlalu berkeringat. Yang penting kita berkeringat tipis-tipis aja, jangan sampai baju olahraga kita penuh keringat sampai basah begitu," kata Ngabila dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/3/2024). 

Baca Juga: Aktivitas Shinta Nuriyah Wahid di Bulan Ramadan: Sahur Bersama Kaum Duafa di Depan Gereja hingga Kuil

Ia menjelaskan, seseorang yang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh akan mengalami perubahan metabolisme dalam tubuhnya lantaran waktu makan, minum, hingga istirahat yang berubah.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar menjaga aktivitas fisik secara terkontrol sehingga ibadah puasa tidak terganggu.

Menurut dia, seseorang dapat berolahraga berdurasi sekitar 20 hingga 30 menit, dengan intensitas rendah, dan disarankan untuk dilakukan di dalam ruangan.

Adapun waktu terbaik untuk beraktivitas fisik secara ringan dimulai sejak sebelum matahari terbit hingga menjelang tengah hari untuk menghindari dehidrasi.

"Olahraga ringan saja untuk menghindari dehidrasi karena keluar keringat terlalu berlebihan. Yang penting kita dapat efek hormon endorfin itu, efek menyenangkan dari berolahraga," ujarnya.

Baca Juga: Astaga! Bukan Ibadah, 6 Pemuda di Kadipiro Solo Malah Asyik Pesta Miras, Diciduk Tim Sparta Polresta Solo

Lebih lanjut Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyampaikan bahwa seseorang yang akan mulai berolahraga, disarankan pada waktu setelah berbuka puasa.

Hal tersebut dikarenakan energi telah terisi kembali (recharge) oleh makanan dan minuman saat berbuka puasa sehingga relatif aman untuk melakukan olahraga dengan tingkat sedang.

Beberapa jenis olahraga yang disarankan dilakukan pada saat berpuasa adalah berjalan cepat atau sepeda statis dalam ruangan dengan level sedang.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari Jakarta itu juga mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk berolahraga berat, khususnya bagi seseorang yang tetap bekerja pada saat menjalani puasa.

"Aktivitas fisik juga tidak selalu berolahraga, yang penting itu bergerak. Bisa seperti peregangan (stretching) di sela-sela pekerjaan atau berjalan kaki sekitar 6000 langkah hingga 8000 langkah," katanya.

Load More