SuaraSurakarta.id - Tokoh dan pendiri Mega Bintang Mudrick M Sangidu ikut demo bersama ratusan peserta di depan Balai Kota Solo, Jumat (1/3/2024) siang.
Aksi gabungan ratusan masa dari berbagai elemen seperti Aliansi Rakyat Solo Menggugat (Arsom) dan Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat Solo Raya hingga mahasiswa ini menuntut pemakzulan Presiden Jokowi dan meminta mendiskualifikasi paslon 02.
Mereka menyebut Presiden Jokowi telah cawe-cawe dalam Pemilu 2024 yang telah menimbulkan musibah bangsa. Selain itu mendukung Hak Angket DPR RI.
Dalam orasinya Mudrick merasa bangga bahwa masyarakat Solo bangkit bersatu untuk merontokkan Jokowi dan kroni-kroninya.
"Satu hal yang harus diketahui, harus punya satu keberanian melawan ketidakadilan. Karena musuh bukan manusia tapi ketidakadilan, bukan polisi atau tentara tapi ketidakadilan," katanya.
Mudrick menegaskan siapapun yang menciptakan ketidakadilan termasuk Jokowi harus ditangkap dan diadili. Kalau aparat tidak bisa mengadili, rakyat yang harus mengadili.
"Tangkap Jokowi, tangkap ketua MK, tangkap ketua KPU. Itu semua mafia yang menghancurkan negara kita," sambung dia.
"Demo jangan hari ini saja tapi harus berjilid-jilid sampai kita mengetahui namanya Jokowi jatuh dan diadili rakyat. Kekuasaan itu ada di tangan rakyat bukan di tangan aparat," lanjutnya.
Mudrick juga menyebut kalau Gibran Rakabuming Raka tidak pantas dan tidak ada aturan menjadi calon wakil presiden (cawapres). Tapi karena terlaku ambisinya Jokowi, anaknya dijadikan sebagai wakil presiden.
Baca Juga: Gibran Berupaya Tingkatkan PAD Kota Solo, Ini yang Bakal Dilakukan
Selain itu Mudrick juga mendorong untuk adanya hak angket DPR untuk dapat dilakukan.
"Hak angket jangan gembos, rakyat menunggu. Kalau sekiranya DPR RI gak bisa menyelesaikan yang menyelesaikan rakyat," tandasnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Solo Leader Forum, Alfian Tandjung mengatakan bahwa aksi ini dilakukan karena melihat kondisi saat ini dimana ketentuan hukum diterabas.
"Sekecil apapun ruang kita masih mengatakan bahwa kita tidak pernah mau disikapi dengan cara-cara seperti ini. Bagaimanapun hal-hal yang menyelingkuhi konstitusi hal hal yang tidak baik," papar dia.
Menurutnya ini adalah ekspresi kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan dari rakyat.
"Kami harus tetap bersuara sesempit apapun peluang itu. Pemilu sudah dilakukan dengan sangat ugal-ugalan dengan masif dengan berengsek. Keadaan ini juga dialami secara nasional," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
10 Lokasi di Kota Solo Ini Bakal Ramai Dikunjungi Saat Tahun Baru, Awas Macet Total!
-
Aria Bima Resmi Pimpin DPC PDIP Kota Solo, Tak Ada Nama FX Rudy dan Teguh Prakosa dalam Kepengurusan
-
Penggugat Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Serahkan 33 Alat Bukti, Sebagian Tidak Valid
-
Nissan Serena vs Toyota Voxy, 8 Fakta Penentu MPV Keluarga yang Lebih Layak Dipilih
-
7 Layanan Sewa Motor di Solo yang Pas Buat Liburan Akhir Tahun 2025