SuaraSurakarta.id - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan mayoritas responden menyatakan cukup atau sangat percaya Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Hendro Prasetyo menyebutkan berdasarkan hasil survei pada 18-21 Februari, sebanyak 41,2 responden menjawab cukup percaya bahwa Pemilu 2024 bebas dari campur tangan pemerintah dan 18,6 persen responden menjawab sangat percaya.
"Kalau kita gabungkan, jumlahnya hampir 60 persen yang percaya bahwa tidak ada intervensi pemerintah dalam Pemilu," kata Hendro dilansir dari ANTARA, Kamis (29/2/2024).
Lebih lanjut, sebanyak 27,4 persen responden mengatakan kurang percaya, sementara sebanyak 18,6 persen menjawab sangat percaya dan sebanyak 7,4 persen responden menjawab tidak percaya sama sekali.
Baca Juga: Ketua Umum GP Ansor Soal Pemilu 2024: Kisruh di Elit Politik Saja, Jangan Libatkan Masyarakat!
Menurutnya, pihak penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu, serta pemerintah perlu memberikan respon terhadap ketidakpercayaan publik bahwa pemerintah tidak campur tangan dalam Pemilu.
"Apabila digabungkan, sekitar 35 persen yang tidak percaya bahwa pemerintah tidak intervensi pemilu. Ini jumlah yang besar. Isu ini ada di mata publik. Petugas Pemilu lah yang harus bertanggung jawab untuk menjelaskan ini kalau memang image 35 persen yang tidak percaya ini perlu diatasi," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan basis pendukung capres-cawapres, mayoritas yang menjawab percaya soal Pemilu bebas dari intervensi berasal dari basis pendukung Prabowo-Gibran, yakni sebesar 67,1 persen.
Sedangkan kelompok yang kurang percaya bahwa Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah mayoritas dari basis pendukung Anies-Muhaimin, yakni sebesar 45,8 persen.
Indikator Politik Indonesia menyelenggarakan survei telepon kepada publik nasional untuk menanyakan tentang kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu, evaluasi terhadap kejujuran dan keadilan pemilu.
Baca Juga: Pemilu Rampung, Ketum PKR: Pentingnya Rekonsiliasi Nasional untuk Persatuan Bangsa
Target populasi survei ini adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel. Jumlahnya sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1.227 responden. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Berita Terkait
-
Partai Buruh Respons Positif Koalisi Permanen, Tapi....
-
Prabowo Siap Nyapres 2029, Asal...
-
Komisi II Selesai Evaluasi DKPP, Bakal Rekomendasi ke Pimpinan DPR untuk Pencopotan?
-
Gibran Sering Buat Konten Bersama Anak Sekolah, Netizen Curiga: Prospek Buat 2029?
-
Survei Indikator: Polri, DPR dan Parpol Jadi Lembaga Paling Tidak Dipercaya
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Batik Kauman Reborn: Jelajahi Kampung Wisata Batik di Solo yang Instagramable Abis!
-
Aksi Unjuk Rasa BEM Soloraya, Mahasiswa Sentil Kebijakan Efisiensi Anggaran
-
Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
-
Papua Global Spices, Produk Dalam Negeri yang Ternyata Sudah Mendunia
-
Pembacaan Putusan Terdakwa Camat Ngargoyoso Non Aktif Ditunda, Ada Apa?