SuaraSurakarta.id - Tahun Baru Imlek, yang dikenal sebagai Tahun Baru China tahun ini jatuh pada tanggal 10 Februari 2024. Momen ini akan dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk juga Surakarta alias Solo.
Pasalnya, Solo masih memiliki kawasan dengan populasi Tionghoa yang cukup signifikan, salah satunya di Kampung Balong.
Oleh karena itu, perayaan Imlek masyarakat Tionghoa di Solo dinilai menjadi salah satu perayaan Imlek yang cukup terkenal di Indonesia.
Adapun salah satu tradisi yang biasa dilaksanakan setiap perayaan Imlek adalah Grebeg Sudiro Kota Solo. Grebeg Sudiro ini merupakan perayaan tahunan yang cukup dinantikan oleh masyarakat lokal dan wisatawan Kota Solo.
Biasanya, momen perayaan ini akan dibarengi dengan berbagai acara karnaval hingga menghadirkan gunungan kue keranjang khas Imlek yang dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Yuk, Kenali Sejarah Perayaan Grebeg Sudiro!
Dilansir dari Pusat Informasi Indonesia, pawai budaya yang merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa ini telah dijadikan sebagai agenda wisata tahunan oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Proses pembauran alias akulturasi masyarakat Tionghoa ini telah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, yakni sejak kedatangan mereka pertama kali ke Indonesia. Dalam buku Etnis Cina di Surakarta 1890-1927, dikatakan bahwa para perantau dari daratan Tiongkok telah masuk ke Solo sejak tahun 1745.
Eksodus tersebut bersamaan dengan pemindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram oleh Sri Suduhunan Pakubuwana II dari Kartasura ke Surakarta.
Baca Juga: Mudah Dibuat, Ini Dia Resep Spring Rolls Hidangan Khas Perayaan Imlek
Orang-orang etnis Tionghoa tersebut kemudian tinggal di berbagai wilayah di Solo, di antaranya di daerah Pasar Gede, Pasar Legi, Coyudan, Kampung Balong, dan Sudiroprajan. Hingga dewasa ini, kawasan-kawasan tersebut kemudian dikenal sebagai Pecinan.
Untuk mempertahankan budaya mereka di Indonesia, khususnya Kota Solo, mereka mencoba menggabungkan budaya asal tanah leluhur dengan tradisi lokal sehingga muncullah atraksi Grebeg Sudiro.
Grebeg sendiri adalah tradisi masyarakat Jawa untuk merayakan hari-hari khusus sekaligus sebagai bentuk rasa syukur pada Sang Pencipta. Tradisi tersebut dilakukan setiap kali merayakan Imlek. Sementara, Sudiro diambil dari nama kelurahan dari lokasi Kampung Balong.
Pada puncak perayaan, terdapat perebutan aneka makanan, khususnya kue keranjang yang menjadi makanan khas Imlek. Makanan tersebut mulanya disusun bak gunung atau yang biasa disebut Gunungan dan dipanggul menggunakan jodhang atau tandu.
Untuk melestarikan dan memelihara tradisi menjelang Imlek yang telah berlangsung sejak masa Pakubuwono X itu, warga Kampung Balong pun kembali melakukannya pada tahun 2017.
Pelaksanaan Grebeg Sudiro Tahun 2024
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
-
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Jokowi
-
Ungkap Kasus Tindak Pidana Kesehatan dan Psikotropika, Polres Sukoharjo Tangkap Pria Wonogiri
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'