Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 04 Januari 2024 | 16:41 WIB
Taman Balekambang, Solo, merupakan salah satu tempat yang menjadi proyek pembangunan di era Gibran Rakabuming Raka. [TikTok @solotimes]

SuaraSurakarta.id - Taman Balekambang, Solo, merupakan salah satu tempat yang menjadi proyek pembangunan di era Gibran Rakabuming Raka.

Tempat yang menjadi favorit masyarakat dengan berbagai fasilitas tersebut konon akan segera dibuka pada Januari 2024 setelah mengalami revitalisasi sejak pertengahan 2022 lalu.

Taman yang telah dibangun sejak tahun 1921 ini memang memiliki fasilitas yang cukup lengkap, sehingga cocok untuk liburan keluarga. Apalagi, setelah mengalami renovasi besar-besaran, fasilitas di dalamnya pun semakin banyak.

Melalui unggahan akun TikTok @solotimes, Taman Balekambang yang terletak tak jauh dari stasiun Solo Balapan itu menjadi taman yang sangat asri. Terdapat banyak pepohonan hijau yang meneduhkan tempat wisata tersebut.

Baca Juga: Gibran Center Gelar Lomba E-Sport Mobile Legends Tingkat Nasional, Catat Waktu dan Syaratnya

Selain itu, dalam video tersebut juga ditunjukkan adanya Partini Bosch, sebuah air mancur yang cukup menarik perhatian mata para pengunjungnya. Di samping itu, fasilitas lain yang diprediksi bakal menjadi spot favorit wisatawan adalah Skywalk Balekambang.

Berbagai spot yang instagramable memang banyak dibangun dalam agenda revitalisasi Taman Balekambang tersebut. Bangunan-bangunan baru di tengah taman tersebut juga bermunculan. Video tersebut membuat warganet megaku tak sabar lagi ingin berjunjung ke taman tersebut.

Pasalnya, Taman Balekambang memang sudah dututup sejak tahun 2022 lalu, lantaran mengalami revitalisasi.

“Makin cakep, masih ada rusanya nggak ya nanti,” tutur @chococat.

“Pohon asli dan burung2 liarnya banyak ga bang?” ungkap @kutungan.

Baca Juga: Gagasan Gibran Soal Hilirisasi Industri Digital, Ini Pendapat Analis

“Cant wait,” timpal warganet yang lain.

Sejarah Taman Balekambang Surakarta

Menurut catatan sejarah, Taman Balekambang dibangun oleh KGPAA Mangukenagarn VII untuk kedua putrinya, yakni GRAy Partinah dan GRAy Partini.

Awalnya, taman ini memiliki nama Partini Tuin dan Partinah Bosch pada 21 Oktober 1921. Adapun konsep yang diusung pada mulanya adalah perpaduan Eropa dan Jawa.

Sesuai namanya, taman ini memiliki dua area utama, yakni Partini Tuin atau Taman Air Partini dan Partinah Bosch, yakni Hutan Partinah. Kadua area tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

Partini Tuin berfungsi sebagai penampungan air untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam kota, juga sebagai area bermain perahu. Sementara itu, Partinah Bosch menyimpan tanaman-tanaman langka yang berfungsi sebagai resapan dan taman kota.

Semula, taman ini tidak dibuka untuk umum, baru pada masa pemerintahan Mangkunegara VII, Taman Balekambang dibuka untuk umum. Sejak saat itu, taman ini digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan beragam kesenian untuk rakyat, salah satunya adalah ketoprak lesung.

Sebenarnya, revitalisasi yang dilakukan di era Gibran bukanlah yang pertama. Taman Balekambang sudah pernah mengalami revitalisasi pada tahun 2008. Sejak itu, Balekambang mulai dimultifungsikan sebagai taman seni dan budaya, botani, edukasi, dan rekreasi

Kontributor : Dinnatul Lailiyah

Load More