SuaraSurakarta.id - Ndalem Sasono Mulyo merupakan salah satu bangunan yang ada di Keraton Solo.
Bangunan ini memiliki nilai sejarah tinggi sejak awal dibangun tahun 1811 sampai dengan perkembangan zaman.
Sasono Mulyo, yang dulu bernama Ndalem Ngabean ini dibangun oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) IV (1788-1820) untuk tempat tinggalnya putranya Pangeran Hangabehi. Nantinya putra dalem PB IV tersebut menjadi raja Keraton Kasunanan Surakarta, yakni PB VIII
"Ini dibangun tahun 1811 oleh PB IV. Pernah dipakai untuk putra dalem, yang nantinya menjadi PB VIII," terang Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMAP Nuky Mahendranata Adiningrat saat ditemui, Rabu (3/1/2024).
Kanjeng Nuky menjelaskan PB IV itu mempunyai tiga putra yang menjadi raja, yakni PB V, PB VII, dan PB VIII. PB VIII diangkat menjadi raja keraton itu pada 1858 hingga 1861.
"Jadi kalau dari segi kesejarahannya semua ndalem pangeran itu mempunyai cerita yang cukup penting. Sasono Mulyo pernah juga ditempati PB XI (1939-1945) sebelum menjadi raja," ungkap dia.
Dulu memang setiap putra raja itu dibangunkan rumah untuk tempat tinggal. Ketika PB IV membangun itu, tidak tahu kalau nantinya anaknya menjadi raja (PB VIII).
"Dulu PB IV hanya bermimpi melihat bulan itu tiga. Ada yang mengatakan bahwa putranya nanti tiga itu menjadi raja," ceritanya.
Banyak sejarah dan cerita setelah masa kemerdekaan Indonesia di Sasono Mulyo itu. Selain pernah menjadi tempat tinggal putra dalem yang kemudian menjadi raja.
Baca Juga: Sasana Mulyo Hampir Roboh, Keraton Solo Lakukan Penanganan Darurat lewat Dana Patungan
Sasono Mulyo pernah juga dipakai penampungan tahanan politik. Itu terjadi pada masa kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1965-1967.
"Pada masa masa kemerdekaan pernah ada kejadian untuk tempat tahanan politik. Jadi dulu dikasih sekat-sekat gedeg (bambu), lalu di depannya dikasih kawat berduri," paparnya.
Setelah itu, Ndalem Sasono Mulyo ini juga pernah dipakai untuk dunia pendidikan di Kota. Di mana pada tahun 1975-1980, Sasono Mulyo dipakai untuk Akademi Seni Karawitan (ASKI) Surakarta yang sekarang menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
"Jadi banyak cerita-cerita soal Sasono Mulyo ini. Sempat kosong lama lalu sekarang ditempati KGPH Dipokusuma," sambung dia.
Pada Sasono Mulyo ini ada sejumlah bagian, yakni bangunan pendopo, pringgitan, dalem ageng, senthong kiwa, senthong tengan, pawon, sumur dan gandhok.
Pada pendopo Ndalem Sasono Mulyo yang sekarang rusak parah dan nyaris roboh ini, dulu digunakan untuk pertemuan acara keluarga Keraton Kasunanan Solo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah
-
Akhir Tahun di Solo: Berburu 5 Kuliner Malam Legendaris yang Tak Terlupakan
-
Satgas Pangan Polri 'Berjibaku' Menembus Tantangan Geografis demi Harga Beras Murah
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Jumat 12 Desember 2025, Cek Jam Keberangkatan dari Palur!
-
Miris! Kondisi Bangsal Pradonggo Keraton Kasunanan Surakarta sudah Disanggah Puluhan Bambu