Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 09 Desember 2023 | 11:13 WIB
Suasana Shelter PKL Manahan, Jumat (8/12/2023) pagi. [Suara.com/Ari Welianto)]

SuaraSurakarta.id - Kota Solo memiliki ikon baru bidang kuliner dengan keberadaan Shelter PKL Manahan. Ada sekitar 120 pedagang kuliner yang menempati foodcourt di Jalan KS Tubun atau sisi barat Stadion Manahan.

Beragam kuliner makanan dan minuman disajikan pedagang seperti nasi liwet, gudeg, bubur ayam, tahu kupat, tahu gimbal hingga aneka minuman kekinian.

Menariknya, seluruh pedagang di shelter bisa menerima pembayaran melalui cashless atau nontunai dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Inovasi pembayaran nontunai itu tak lepas dari kerja sama antara Pemkot Solo dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Baca Juga: Persis Solo Kembali ke Stadion Manahan, Lawan Dewa United Jadi Laga Comeback

Sri Purwani, pedagang jus buah merasakan betul manfaat dari program cashless tersebut. Tak hanya sebagai alat pembayaran, QRIS secara tidak langsung sebagai tabungan hasil dari jualan jus buah maupun makanan.

"Kan nggak kerasa ya kalau pakai nontunai. Tiba-tiba cek saldo sudah ada Rp300 ribu lumayan, malah seperti tabungan. Apalagi kita dibuatkan rekening Britama," ungkap sosok yang akrab disapa Mbak Sri itu saat berbincang dengan Suara.com, Jumat (8/12/2023).

Pedagang asal Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo itu mengungkapkan, dengan adanya QRIS dirinya bisa membagi dua pemasukan antara tunai dan nontunai untuk dimanfaatkan kembali.

Masyarakat menikmati kuliner di Shelter PKL Manahan, Jumat (8/12/2023) pagi. [Suara.com/Ari Welianto)]

"Kalau uang cash biasanya digunakan untuk berbelanja kebutuhan. Sedangkan dari QRIS selain sebagai tabungan, kadang untuk kebutuhan mendesak," ujar dia.

Pedagang lain, Sri Agus atau yang akrab disapa Agus Warsoep menilai bantuan pembayaran cashless dari BRI bak menyambut era digitalisasi di bidang usaha.

Baca Juga: UMKM Kota Budaya Tumbuh Berlipat, BRI Jembatani Pelaku Usaha Rambah Pasar Mancanegara

Menurutnya, pengunjung Shelter PKL Manahan banyak beralih ke anak-anak muda atau milenial yang memanfaatkan gadget sebagai alat pembayaran.

Load More