Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 04 Desember 2023 | 16:56 WIB
Makam Ki Gede Sala di Mloyokusuman, Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Banyak upaya yang dilakukan para calon anggota legislatif (caleg) agar terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang. 

Salah satunya mendatangi makam keramat untuk mendapatkan keberkahan dan kelancaran untuk mencapai keinginan dalam mengikuti Pemilu 2024.

Salah satu makam yang sering didatangi adalah Makam Ki Gede Sala yang berada Mloyokusuman, Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Atau berjarak 500 dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Juru kunci Makam Ki Gede Sala, Joko Saputro Adi (46) mengatakan banyak berziarah ke sini baik dari luar Kota Solo hingga luar negeri ada, seperti Penang Malaysia. 

Baca Juga: Heboh Pertemuan Paguyuban ASN Bahas Pemenangan Pemilu 2024, Kades Nglembu Boyolali Buka Suara

"Para caleg yang ikut Pemilu juga banyak. Yang Pemilu 2024 nanti sudah banyak yang datang ke sini," ujar dia saat ditemui, Senin (4/12/2023).

Menurutnya kalau pengalaman dari pemilu-pemilu sebelumnya cukup banyak, kalau begitu banyak. Mereka yang datang ke sini itu tidak hanya dari Solo saja tapi juga luar Solo.

"Banyak yang dari luar kota, seperti Kudus kalau dari Solo hanya beberapa saja. Mereka datang ke sini untuk minta berkahnya beliau," katanya.

Kedatangan mereka ke sini itu ada yang sendiri, ada juga sama keluarga atau rombongan. Jadi menjelang pemilu pasti banyak yang datang.

"Dari dulu sudah banyak yang datang ke sini. Makam Ki Gede Sala memang dikenal diberbagai daerah," sambung dia.

Baca Juga: KPU Kota Solo Terima Logistik Tahap Pertama Pemilu 2024, Ruang Penyimpanan Diawasi CCTV

Meski banyak caleg yang datang ke sini tapi setelah terpilih itu banyak yang lupa dan tidak ke sini lagi.

"Banyak lupanya, hampir semua begitu," jelasnya.

Mereka datang ke sini biasanya berdoa lalu tabur bunga, jadi tidak ada yang spesifik. Ada juga yang datang ke sini jam 7 malam lalu pulang menjelang waktu subuh. 

"Mereka ke sini hanya berdoa lalu tabur bunga saja. Tidak ada yang menginap, biasa datang malam sekitar jam 7 terus pulang sekitar jam 3 dini hari,"  terang dia.

Adi mengakui sebenarnya Makam Ki Gede Sala ini bukan makam untuk meminta tapi buat mendoakan beliau. Jadi mendoakan beliau supaya dapat berkah atau karomahnya.

"Kalau ke sini minta itu jelas salah tapi image kebanyakan orang seperti itu. Sebenarnya mendoakan beliau itu sudah dapat karomah, tidak perlu apa-apa yang penting berkahnya," paparnya.

Ziarah paling ramai datang ke sini itu pas malam Jumat legi. Karena kelahiran dan meninggalnya Kyai Ki Gede Sala itu sama di malam Jumat legi. 

"Paling ramai pas malam Jumat legi, kalau hari biasanya atau Jumat kliwon hanya beberapa orang saja," ungkap dia.

Diakuinya para pejabat juga yang datang ke sini untuk ziarah, biasanya baru menjabat terus datang istilahnya kulo nuwun. Dari Pemkot dan Keraton juga sering datang kalau ada kegiatan, seperti hari jadi atau event.

"Di sini di buka 24 jam tidak pernah tutup pintunya. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More